Kamis 16 Mar 2023 12:05 WIB

Papua Youth Creative Hub Ajak Para Pemuda Setempat Berkarya Lewat Kreasi Printing

Kelak, para pemuda Papua ini ingin menjajal usaha sablon.

Dua orang anak muda Papua sedang mengoperasian alat printing, Rabu (15/3/2023).
Foto: Dok. Web
Dua orang anak muda Papua sedang mengoperasian alat printing, Rabu (15/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Lewat berbagai kegiatan yang ada di Papua Youth Creative Hub (PYCH), anak-anak muda Papua bebas untuk berkreasi serta menunjukkan minat dan bakatnya.  Salah satu kegiatan yang ada di PYCH adalah printing baju. Belasan anak muda Papua, aktif dalam kegiatan ini setiap harinya untuk memproduksi kaus-kaus PYCH. 

"Printing merupakan salah satu produk inovasi dari UMKM lokal, dan di dalam printing itu kami produksi beberapa desain, salah satunya desain budaya," kata Koordinator Printing PYCH, Orlando Ahaztary seperti dilansir dari Antara, Kamis (16/3/2023). 

Baca Juga

Orlando berharap lewat desain budaya yang dilampirkan dalam gambar kaus-kaus yang di-printing, akan membuat nama Papua makin dikenal di masyarakat luas. Termasuk dalam seni budaya dan kekayaan alamnya. 

"Kami membuat beberapa desain seni budaya Papua, ada rumah honai, Papua art, burung cenderawasih, dan ada juga beberapa desain modern," paparnya. 

Lebih lanjut, pemuda berusia 18 tahun tersebut juga berharap agar teman-temannya bisa memanfaatkan kegiatan printing di PYCH untuk menambah wawasan dan keterampilan dalam dunia bisnis sablon. 

Dalam kesempatan itu, Orlando juga mengucapkan rasa terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah memberikan idenya dalam pembangun gedung PYCH. 

Berkat itu, dia menyebut teman-temannya punya kesempatan untuk mengasah bakat dan kemampuannya untuk bisa membanggakan keluarga dan tanah Papua. 

"Setelah itu mengasah kelebihan kita dalam kreativitas sablon, dan ketika di luar sana kita bisa mengembangkan apa yang kami tahu untuk membuka bisnis produk sablon sendiri," katanya. 

Salah satu pemuda Papua yang mengikuti kegiatan sablon ini, Yeremia Faot mengaku berencana membuka bisnis sablon di daerah tempat tinggalnya di pegunungan Papua. 

Jika nantinya berhasil membuka sablon di pegunungan, dia berharap bisa membuka lapangan pekerjaan dan peluang belajar untuk teman-temannya di daerah pegunungan. 

"Di sini adalah tempat yang baik untuk saya menimba ilmu di bidang sablon. Saya sudah mendapat ilmu tentang cara kita mengelola mesin sablon dengan baik, cara menabur powder, menggunakan mesin press, dan sebagainya, termasuk dunia bisnis sablon," kata Yeremia. 

"Harapan saya, setelah keluar dari sini, bisa membuka lapangan pekerjaan di pegunungan, di tempat saya. Sehingga di sana teman-teman dapat belajar seperti saya ini," kata dia. 

Adapun para pemuda itu juga bagian dari Papua Muda Inspiratif (PMI) yang menjadi binaan Badan Intelijen Negara (BIN).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement