Ahad 12 Mar 2023 06:55 WIB

Desa Tlogolele, Boyolali Terdampak Abu Erupsi Merapi, Warga Sempat Mendengar Dentuman

Warga tetap beraktifitas seperti biasanya meski ada hujan abu vulkanik Merapi.

Rep: C02/ Red: Agus raharjo
Luncuran awan panas Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (11/3/2023). BPPTKG menghimbau kepada masyarakat untuk mengungsi apabila cakupan wilayah awan panas guguran lebih dari 7 kilometer dari puncak.
Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Luncuran awan panas Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (11/3/2023). BPPTKG menghimbau kepada masyarakat untuk mengungsi apabila cakupan wilayah awan panas guguran lebih dari 7 kilometer dari puncak.

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI–Sekretaris desa (Sekdes) Tlogolele Neigen mengaku delapan dukuh di wilayahnya ikut terdampak hujan abu vulkanik akibat erupsi Gunung Merapi. Kendati demikian warga masih beraktifitas seperti biasanya.

"Semua delapan dukuh terdampak hujan abu di dusun Tlogolele tapi masyarakat masih seperti biasa ada yang merawat tanaman," kata Neigen saat dihubungi, Sabtu (11/3/2023).

Baca Juga

Neigen menjelaskan guguran Gunung Merapi terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. Namun setelah 30 menit berlangsung hujan abu mengguyur semua dukuh yang ada di Tlogolele, Selo, Boyolali tersebut.

"Jadi tadi itu terjadi guguran Merapi sekitar (pukul) 12.00 WIBI lebih sedikit, 30 menit setelah itu turun hujan abu di wilayah di desa Tlogolele," tuturnya.

Sementara itu, terkait tingkat keparahan hujan abu Neigen mengatakan ketebalannya berkisar dua mili meter. Akibatnya masyarakat sempat terganggu ketika berkendara.

"Kalau di Tlogolele tingkat keparahannya satu sampai dua mili. Iya (mengganggu saat berkendara), pasti kalau itu," katanya.

Selain itu, Neigen mengatakan bahwa sempat terdengar dentuman ketika terjadi guguran Gunung Merapi. "(Ada suara ) Dentuman. (Berapa kali?) Sekali terdengar dari dukuh Stabelan," katanya.

Kendati demikian, Neigen menjelaskan bahwa pihaknya masih menanti informasi dari BPBD Boyolali terkait apakah akan ada pengungsian atau tidak. "Untuk pengungsian belum ada kami masih menunggu instruksi dari BPBD. Kami menghimbau untuk tetap berhati-hati saat beraktifitas di luar rumah serta menggunakan masker," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement