REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia menetapkan target 100% penetrasi internet pada 2024. Kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari kepulauan dan pegunungan menjadi tantangan tersendiri untuk mewujudkan target pemerintah tersebut, khususnya dalam membangun jaringan backhaul. Namun, kendala tersebut tampaknya akan segera teratasi dengan adanya satelit Low Earth Orbit (LEO) Telkomsat by Starlink yang sudah mengantongi izin dari Kemenkominfo untuk backhaul ISP di Indonesia.
Melihat kemajuan tersebut, Telkomsat dan APJII menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) pada Senin, (6/3/2023) di Jakarta. Penandatanganan MoU dilakukan Ketua Umum APJII, Muhammad Arif, dengan CEO Telkomsat, Lukman Hakim Abd Rauf di dalam acara bertajuk Driving Growth Through Digital Connectivity by Advancing ISP Business and Internet Access in Indonesiayang diselenggarakan APJII dan Telkomsat. Muhammad Arif, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), menilai MoU antara APJII dan Telkomsat merupakan kesempatan yang sangat bagus bagi anggota APJII untuk menggali informasi.
"Sehingga nantinya dapat berkolaborasi dalam memberikan layanan broadband di daerah yang selama ini memiliki keterbatasan jaringan backhaul," kata Arif di Jakarta, Senin.
Arif berkata selama ini ketika anggota APJII ingin menyediakan jaringan internet di daerah terpencil, mereka kerap terkendala ketersediaan jaringan backhaul. Dengan adanya MoU antara APJII dan Telkomsat, diharapkan dapat membuka peluang untuk memanfaatkan Starlink sebagai backhaul dan mempercepat anggota APJII untuk dapat memberikan layanan telekomunikasi di daerah yang selama ini belum bisa menikmati internet broadband.
Selain untuk saling bertukar informasi dan menggali potensi, manfaat, dan keuntungan menggunakan Starlink sebagai backhaul serta aspek teknis dan persyaratan untuk menggunakan teknologi ini, MoU ini juga dimaksudkan untuk bersama-sama meningkatkan kompetensi SDM lokal untuk mengoperasikan infrastruktur yang digunakan dalam memberikan layanan internet.
“Saya berharap MoU antara APJII dan Telkomsat ini dapat membuka peluang peningkatan penetrasi internet di Indonesia, sehingga nantinya target pemerintah untuk memberikan layanan broadband internet di seluruh wilayah Indonesia dapat segera tercapai," ucap dia.
APJII melihat masih banyak potensi yang bisa digarap antara anggota APJII dan Telkomsat, khususnya untuk segmen enterprise. Peluang anggota APJII untuk memberikan layanan broadband bagi perusahaan pertambangan dan anjungan lepas pantai masih sangat terbuka lebar.
"Sehingga kerja sama antara APJII dan Telkomsat untuk memberikan layanan backhaul menjadi sangat strategis,” ucap Arif.
Lukman Hakim Abd. Rauf, CEO Telkomsat, mengatakan kerja sama dengan Starlink saat ini membuat kapasitas bandwidth Telkomsat meningkat sangat signifikan. Dengan kapasitas yang sangat besar tersebut, menurut Lukman, Telkomsat mampu memenuhi kebutuhan anggota APJII yang membutuhkan jaringan untuk backhaul.
“Jika teman-teman anggota APJII membutuhkan bandwidth untuk uplink, Telkomsat bisa memenuhinya," ujar dia.
Saat ini, kata Lukman, kapasitas yang dimiliki Telkomsat sangat besar dan dapat memenuhi kebutuhan berapapun yang diminta oleh anggota APJII. Telkomsat tidak akan menjual bandwidth ke end-user.
"Target Telkomsat dalam memberikan layanan adalah kepada operator seluler dan perusahaan ISP. Sehingga kami berharap Telkomsat dapat menjadi bagian yang tak terpisahkan dari bisnis anggota APJII dalam penggelaran infrastruktur telekomunikasi di Indonesia,” kata Lukman.