REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, Halte Transjakarta Monas akan berfungsi sebagai halte sentral sementara. Pasalnya, ada pembangunan MRT Fase 2 rute Bundaran HI-Kota yang membuat Halte Harmoni harus dibongkar dan diprediksi baru dapat dibangun permanen lima tahun lagi.
"Sementara disana (Halte Monas) karena kan pembangunan MRT itu butuh waktu yang cukup lama ya. Jadi, tentu untuk titik transfer yang selama ini Harmoni kita relokasi kesana (Halte Monas)," kata Syafrin di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat pada Senin (6/3/2023).
Dia menjelaskan, Halte Monas yang difungsikan menjadi halte sentral sebenarnya sudah dibaha sejak lama. Dia mengeklaim, pemindahan halte sentra sudah dikoordinasikan dengan pemangku kepentingan terkait.
"Ini juga sudah dibahas lama, tapi memang kita koordinasi dengan stakeholder di kawasan Monas. Sehingga mendapatkan persetujuan untuk dilakukan extension atau perpanjangan Halte Transjakarta Monas," kata Syafrin.
Dia menjelaskan, nantinya Halte Monas akan diperpanjang ke arah selatan. Perpanjangan halte dilakukan karena kondisi Halte Transjakarta Monas eksisting masih belum memadai jika dijadikan halte sentral.
"Kami juga akan berkoordinasi dengan MRT tentunya untuk bisa segera bisa dilakukan, pembangunan perpanjangan Halte Monas ke arah selatan. Nanti kondisi ideal disana bisa kita tambah saat ini, kan dari arah Juanda dari beberapa rute itu turun di Halte Monas karena memang di sana masih kecil untuk haltenya," ucap Syafrin.
PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mengubah 12 rute bus Transjakarta sebagai imbas relokasi Halte Harmoni. Hal itu akibat Jalan Hayam Wuruk akan dimulai pembangunan MRT Fase 2A CP202. Alhasil, PT Transjakarta membangun halte sementara dan halte sentral dipindah ke Balai Kota. Penyesuaian atau perubahan rute tersebut mulai pada Sabtu (4/3/2023).