REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan pemerintah NTT mulai mengoptimalkan semua potensi sumber daya alam (SDA) yang mampu menghasilkan energi baru terbarukan (EBT) dalam mendukung pembangunan ekonomi masyarakat.
"Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki banyak potensi SDA untuk energi sehingga apabila dikelola secara baik maka lompatan pembangunan di NTT menjadi lebih cepat berkembang," kata Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat di Kupang, Senin (27/2/2023).
Viktor mengatakan, hal itu terkait upaya Pemerintah NTT dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam untuk mendukung kebutuhan energi dalam mendukung pembangunan investasi di NTT. Menurutnya, berbagai sumber daya alam yang dimiliki NTT sangat potensial untuk menghasilkan energi baru terbarukan (EBT) guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Viktor mengatakan provinsi berbasis kepulauan ini kaya akan sumber energi baru terbarukan seperti matahari, panas bumi, arus laut, angin dan air yang dapat dikelola menjadi energi untuk mendukung kegiatan usaha ekonomi. Ia mengatakan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Sumba menjadi salah satu proyek strategis untuk pemenuhan kebutuhan listrik nasional yang mampu menghasilkan 40 MW energi listrik.
Menurut dia sejumlah investor sudah mulai melirik untuk mengembangkan potensi EBT seperti energi matahari dan angin untuk kebutuhan energi di daerah itu.
"Apabila dukungan energi kita memadai maka dapat dipastikan investor datang berinvestasi di NTT, karena salah satu keterbatasan kita selama ini adalah energi listrik, dengan mengoptimalkan potensi EBT maka kebutuhan energi listrik di NTT bisa terpenuhi," kata Viktor.
Penggunaan EBT, lanjutnya, juga sangat ramah lingkungan karena tidak menggunakan energi fosil dan banyak negara yang sudah mulai membatasi penggunaan energi fosil dan beralih pada penggunaan EBT untuk kebutuhan energi listrik.