Senin 27 Feb 2023 13:34 WIB

Isyarat Partai-Partai KIB Usung Ganjar-Erick di Pilpres 2024

Dalam Rakornas PAN, Zulkifli Hasan melempar pantun dukungan untuk Ganjar dan Erick.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat memberikan sambutan pada pembukaan Workshop dan Rakornas Pemenangan Pemilu Partai Amanat Nasional (PAN) di Balroom Padma Hotel Semarang, Ahad (26/2).
Foto:

Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Viva Yoga Mauladi mengatakan bahwa Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memang dekat dengan partainya. Apalagi, elektabilitasnya dalam banyak hasil survei selalu berada teratas dibandingkan nama-nama lainnya.

"Tentunya sebagai kader PDI Perjuangan, Mas Ganjar akan tunduk pada keputusan partainya dan PAN juga menghormati fatsun politik seperti itu. Rasanya tidak mungkin jika PAN main nyelonong," ujar Viva kepada wartawan, Senin (27/2/2023).

Di samping nama Ganjar, PAN juga dekat dengan Menteri BUMN Erick Thohir. Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) itu bahkan dipandang layaknya saudara oleh Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan.

Jelasnya, PAN sendiri berada di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Pembahasan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), tentunya akan dibahas bersama-sama.

"Oleh karena itu, PAN akan bersama-sama dengan KIB dalam menentukan pasangan calon di pilpres. Siapa yang akan diusung, nanti kita tunggu ya," ujar Viva.

Bagi PAN, KIB dibangun atas kesadaran sejarah agar estafet kepemimpinan dapat berjalan dengan konstitusional, aman dan lancar. Serta membawa misi perubahan untuk kontinuitas atau change for continuity.

"Koalisi KIB itu saling menguatkan dan meningkatkan sinergi, karena anggota koalisi telah memiliki basis konstituen masing-masing. Tidak ada praktek kanibalisme, itu yang menyebabkan KIB memiliki daya kohesivitas yang tinggi," ujar Viva.

Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani, menanggapi positif dorongan PAN untuk menduetkan Ganjar-Erick. "Pasangan ini nantinya bisa dibawa ke forum musyawarah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Golkar dan PPP," kata Arsul kepada Republika, Senin.

Ia berpendapat, Ganjar Pranowo dan Erick Thohir memiliki suara positif dari daerah-daerah. Baik Ganjar maupun Erick, selain nama-nama yang sudah populer, memang menjadi sosok-sosok yang potensial disuarakan PPP di berbagai daerah.

"Sebagai bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden," ujar Arsul.

Erick Thohir sendiri dalam beberapa kesempatan hadir pula dalam acara-acara internal bersama kader-kader PPP. Tidak heran kalau Ketua Umum PSSI itu disebut memang memiliki kedekatan emosional dengan partai berlambang ka'bah tersebut.

Pengamat Politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Phil Sukri menilai duet Ganjar Pranowo dan Erick Thohir merepresentasikan gabungan pemimpin daerah yang sukses dan teknokrat yang ulung.

"Ganjar politikus berpengalaman dan sukses memimpin Jawa Tengah dua periode. Sedangkan Erick sukses sebagai pengusaha dan mengerti seluk-beluk ekonomi," kata Sukri, Senin.

Selama memimpin Kementerian BUMN, Erick Thohir dinilai Sukri berhasil membawa kementerian pelat merah menjadi lebih baik, sehingga duet tersebut diharapkan dapat membawa Indonesia lebih maju lagi.

"Duet Ganjar-Erick ini relatif tak memiliki resistensi yang besar di masyarakat. Apalagi elektabilitas Ganjar saat ini masih yang tertinggi sebagai capres sedangkan elektabilitas Erick terus mengalami peningkatan," ujar dia.

Menurut pandangan Sukri, PDI Perjuangan tidak akan resistensi dengan pasangan Ganjar-Erick. Berdasarkan sinyal yang diberikan Hasto Kristiyanto, PDI Perjuangan akan mengusung calon presiden dari internal.

Sedangkan untuk calon wakil presiden, PDI Perjuangan tak pernah menyebutkan sosok yang akan diusung, sehingga sosok Erick memiliki potensi besar diusung PDI Perjuangan di Pemilu 2024. Apalagi, Erick dipercaya mampu untuk melengkapi Ganjar.

Kemudian, kata dia, kantong suara Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur dan Jawa Tengah cukup signifikan bagi pasangan tersebut. Jika Ridwan Kamil tunduk pada Golkar, Sukri menyakini duet itu mampu mendominasi perolehan suara di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"PDIP hanya ingin memastikan kader internalnya yang akan menjadi capres. Sebagai negarawan, pastinya Megawati Soekarnoputri akan menghitung potensi sosok dari internal yang mampu untuk memenangkan Pemilu 2024," ujarnya.

 

photo
Elektabilitasn Bakal Capres per Desember 2022 - (Infografis Republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement