Rabu 15 Feb 2023 00:37 WIB

KLHK Perkuat Komitmen Pemda dalam Pengelolaan Sampah

KLHK perkuat komitmen kelola sampah lewat Jelajah Bersih Negeri 2023

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya (ketiga kiri) didampingi Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3), KLHK, Rosa Vivien Ratnawati (kedua kanan) melakukan pengecekan tempat sampah di Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.  Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memperkuat komitmen pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah. Kampanye “Jelajah Bersih Negeri 2023” digiatkan melalui aksi bersepeda dari Bali hingga Jakarta untuk menggerakkan peran aktif seluruh pihak setiap kota yang dikunjungi.
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya (ketiga kiri) didampingi Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3), KLHK, Rosa Vivien Ratnawati (kedua kanan) melakukan pengecekan tempat sampah di Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memperkuat komitmen pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah. Kampanye “Jelajah Bersih Negeri 2023” digiatkan melalui aksi bersepeda dari Bali hingga Jakarta untuk menggerakkan peran aktif seluruh pihak setiap kota yang dikunjungi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memperkuat komitmen pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah. Kampanye “Jelajah Bersih Negeri 2023” digiatkan melalui aksi bersepeda dari Bali hingga Jakarta untuk menggerakkan peran aktif seluruh pihak setiap kota yang dikunjungi. 

Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3), Rosa Vivien Ratnawatimengatakan, Tur kampanye sepeda dari Bali hingga Jakarta ini merupakan rangkaian kegiatan menuju Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) pada 21 Februari nanti. 

"Melalui momentum ini, kita mendorong semua pihak dalam mewujudkan tuntas kelola sampah untuk kesejahteraan masyarakat," ujarnya, Rabu (15/2/2023).

Dalam sambutannya, Vivien memaparkan bahwa peringatan HPSN 2023 bertujuan untuk memperkuat peran pemerintah daerah dalam melaksanakan pengelolaan sampah, serta  menumbuhkan partisipasi publik dalam upaya mencapai zero emisi melalui gerakan memilah sampah dari sumbernya.

"Keterlibatan berbagai pihak dalam upaya pengelolaan sampah melalui multi stakeholder perlu kita tingkatkan, karena keberhasilan upaya pengelolaan sampah memerlukan kolaborasi program baik pusat, daerah, dunia usaha dan masyarakat," ujar Vivien.

Peringatan HPSN turut mendorong peran aktif produsen dan pelaku usaha lainnya dalam implementasi bisnis hijau dengan menjadikan sampah sebagai bahan baku ekonomi. Vivien meyakini pengembangan rantai nilai pengelolaan sampah seluruh sektor secara sistematis dan integratif dapat dilakukan setiap aksi pengurangan sampah hingga berdampak positif kepada penurunan emisi sektor pemukiman, industri, pendidikan dan lainnya.

Aksi tur kampanye Jelajah Bersih Negeri 2023 dimulai sejak 8 Februari 2023 di Bali dengan pelepasan rombongan pesepeda oleh Wakil Menteri LHK. Tim pesepeda tersebut terbagi dua jalur menempuh Bali hingga Jakarta, yaitu tim jalur utara yang melintasi Banyuwangi, Pasuruan, Surabaya, Tuban, Indramayu, hingga Jakarta. Sementara tim yang melalui jalur selatan dimulai dari Yogyakarta menuju Purwokerto, Cilacap, Bandung, Depok, dan Jakarta.

Pemanfaatan Rantai Nilai Pengelolaan Sampah

Dalam kurun waktu 10 hari perjalanan, tim Jelajah Bersih Negeri sudah mengunjungi lokasi-lokasi best practice pemanfaatan rantai nilai pengelolaan sampah, seperti di Desa Penglipuran yang merupakan Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Center Klungkung Bali. Selanjutnya memotret partisipasi publik di Muncar Banyuwangi, industri recycling plastik di Pasuruan, pengolahan sampah menjadi energi listrik di Benowo Surabaya, pengembangan refuse derived fuel (RDF) di PT Semen Indonesia Tuban, pengolahan sampah organik skala besar di Kudus, serta bank sampah binaan PT Pertamina di Indramayu.

Bupati Indramayu Nina Agustina dalam sambutannya turut menyampaikan tekad agar Indramayu harus bersih dari persoalan sampah. Menurutnya, untuk mengatasi masalah sampah dibutuhkan program pengelolaan yang komprehensif dan terpadu dari hulu sampai hilir.

"Kesuksesan pengelolaan sampah ini, tidak bisa hanya dicapai oleh pemerintah saja, melainkan membutuhkan peran seluruh stakeholder, mulai dari elemen masyarakat, BUMN, BUMD, dan korporasi agar memberikan manfaat bagi masyarakat dan aman bagi lingkungan akhir, sekaligus menjadi sumberdaya yang memiliki nilai guna dan nilai jual,” ungkap Nina.

Nina menjelaskan, pemerintah Kabupaten Indramayu telah menyusun Kebijakan Strategis Daerah (Jakstrada) yang dijabarkan dalam Peraturan Bupati Indramayu Nomor 50 Tahun 2018 tentang pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis, mengacu kepada Kebijakan dan Strategi Nasional (Jakstranas) sebagaimana tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017.

"Pemerintah Kabupaten Indramayu menginisiasi beberapa program guna memenuhi target penanganan sampah 70 persen pada tahun 2025. Diantaranya, pencanangan program Gerakan Masyarakat Memilah yang dilaksanakan secara masif termasuk memfasilitasi pembentukan bank sampah di seluruh desa," jelasnya.

Selanjutnya Dirjen PSLB3 beserta Bupati Indramayu melepas tim sepeda Jelajah Bersih Negeri jalur utara untuk menuju ke Jakarta. Pelepasan tim sepeda turut diikuti oleh Direktur Penanganan Sampah, unsur Unit Pelaksana Teknis KLHK di Jawa, serta Forkopimda Kabupaten Indramayu Jawa Barat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement