REPUBLIKA.CO.ID, KALIMANTAN UTARA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Utara mencatat sepanjang 2022 ada 95 kejadian karhutlasehingga pihaknya akan terus mengintensifkan sosialisasi ke masyarakat guna meminimalisir bencana tersebut.
"Kami intensifkansosialisasi kepada masyarakat dalam bentuk tatap muka maupun dalam bentuk media spanduk kami pasang di titik-titik rawan," kata Asnawi, Koordinator Lapangan BPBD Kalimantan Utara di Tanjung Selor, Sabtu (11/2/2023).
BPBD Kalimantan Utara juga merawat sinergi dengan TNI/Polri untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap bencana karhutla, termasuk kesiapan melaksanakan upaya penanganan karhutla.
"Jika pun terjadi karhutla, kami di Kalimantan Utara sudah siap melakukan langkah-langkah penanganan lapangan," tuturnya.
Mengacu pada pengalaman-pengalaman sebelumnya, karhutla di Kalimantan Utara kerap muncul pada April hingga memasuki semester dua.
Rinciannya karhutla tahun lalu terdiri atas 17 kejadian di Kota Tarakan, 20 kejadian di Kabupaten Bulungan, 50 kejadian di Kabupaten Malinau, dan 8 Kejadian di Kabupaten Nunukan. Sedangkan Kabupaten Tana Tidung nihil karhutla.
"Karhutla menyumbang 30 persen kejadian bencana periode Januari sampai Desember 2022 di Kalimantan Utara," ujarnya.
BPBD Kalimantan Utara telah memiliki dua unit mobil pemadam kebakaran dengan jangkauan selang hingga 400 meter. Selain itu didukung personel yang sigap berkat latihan bersama penanganan karhutla dengan jajaran Korem 092/Maharajalila.
"Kami selalu diundang Korem 092/Maharajalila simulasi penanganan karhutla. Sehingga sewaktu-waktu terjadi, kita di Kalimantan Utara sudah siap," tuturnya.
Pada Rapat Pimpinan TNI-Polri 2023 di, Jakarta, Senin (8/2/2023), Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta TNI-Polri untuk mewaspadai kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Jokowi mengungkit perjanjian soal tanggung jawab Pangdam dan Kapolda tentang karhutla yang sudah disampaikan sejak tujuh tahun lalu.
Jokowi mengingatkan TNI-Polri soal cuaca panas di akhir Februari. Sejumlah daerah di Indonesia harus menjadi atensi.