Ahad 12 Feb 2023 15:42 WIB

Pengamat Prediksi Pertarungan Pilgub DKI Tetap Sengit

Pengamat memprediksi pertarungan di Pilgub DKI Jakarta akan tetap sengit.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bilal Ramadhan
Pengamat Politik sekaligus CEO & Founder Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago memprediksi pertarungan di Pilkada DKI Jakarta akan tetap sengit.
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Pengamat Politik sekaligus CEO & Founder Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago memprediksi pertarungan di Pilkada DKI Jakarta akan tetap sengit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik sekaligus CEO & Founder Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai kontestasi Pilgub Gubernur DKI Jakarta tetap akan menjadi magnet elektoral pagi partai politik. Sebab, Jakarta adalah miniatur dan etalase lanskap politik nasional.

"Gubernur DKI Jakarta tetap jabatan yang seksi, menjadi penting dan strategis, karena itu wajar nanti kursi DKI satu ini akan menjadi rebutan semua parpol," kata Pangi saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Ahad (12/2/2023).

Baca Juga

Pangi mengatakan, bagi partai politik, jabatan Gubernur DKI adalah soal wibawa dan harga diri. Sehingga menjadi bergaining penting bagi partai politik agar kadernya bisa bisa menduduki jabatan tersebut.

Pangi pun memproyeksikan para calon di Pilgub DKI. Menurutnya, Anies Baswedan terpilih menjadi presiden di Pilpres 2024, kemungkinan pertarungan Pilkada DKI Jakarta tanpa petahana dan diikuti nama-nama potensial baru.

Sebaliknya, jika seandainya tidak terpilih, maka Anies bisa kembali bertarung maju pada kontestasi Pilgub yang digelar November 2024. Dia melanjutkan, pertarungan sengit ditambah dengan nama-nama yang disiapkan partai lain yakni PDIP.

"Saya melihat calon kepala daerah dari PDIP cukup potensial dan punya kans (peluang) untuk terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta seperti Gibran, Azwar Anas, Risma," ujarnya.

Mereka, kata Pangi, sudah relatif memiliki nama dan dikenal masyarakat Indonesia. Sebab, modal popularitas yang dimiliki para tokoh ini bisa mendongkrak elektabilitas mereka.

"Minimal dikenal dulu (populer) nanti setelah turun ke bawah kampanye menyapa dan menyalami masyarakat Betawi Jakarta, mungkin sebagian nanti akan ada yang mulai suka (likeability), lalu sebagian yang suka itu tadi nanti ada yang pilih yakni elektabilitas," ujarnya.

Sedangkan, saingan lain juga hadir dari Partai Golkar. Meski saat ini sejumlah partai masih berfokus untuk Pilpres, namun, nama Ridwan Kamil berpeluang dimajukan dalam Pilpres maupun Pilgub DKI.

Menurutnya, tokoh yang dijagokan dalam Pilpres tetapi gagal, bisa masuk ke gelanggang kontestasi Pilgub 2024. Ini karena, jadwal pemilu presiden dan pilkada berbeda.

"Termasuk bukan tidak mungkin nantinya kader Golkar Ridwan Kamil, apabila belum berhasil masuk nominasi atau belum berhasil memenangkan Pilpres 2024, tentu nanti akan dipertimbangkan maju sebagai calon kepala daerah, apakah kembali ke Jawa Barat atau akan bertarung di DKI Jakarta," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement