Jumat 10 Feb 2023 15:25 WIB

Hari Pers Nasional 2023, Gubernur Jateng: Media Jadi Penjaga Persatuan Bangsa

Pers memiliki tantangan melawan hoaks dan disinformasi.

Puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Medan, Sumatera Utara, Kamis (9/2/2023). Dalam sambutannya Presiden Jokowi menyebut bahwa dunia pers saat ini sedang tidak baik-baik saja. Karena banyaknya media informasi digital yang mengorbankan kualitas isi dan jurnalisme autentik. Presiden juga menyampaikan Rancangan Peraturan Presiden yang mengatur tentang platform digital dan perusahaan pers harus segera diselesaikan dalam satu bulan.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Medan, Sumatera Utara, Kamis (9/2/2023). Dalam sambutannya Presiden Jokowi menyebut bahwa dunia pers saat ini sedang tidak baik-baik saja. Karena banyaknya media informasi digital yang mengorbankan kualitas isi dan jurnalisme autentik. Presiden juga menyampaikan Rancangan Peraturan Presiden yang mengatur tentang platform digital dan perusahaan pers harus segera diselesaikan dalam satu bulan.

REPUBLIKA.CO.ID, DELI SERDANG -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Gedung Serbaguna Pemprov Sumatera Utara (Sumut) Jalan Williem Iskandar, Pancing, Deli Serdang, Sumut. Dalam sambutannya, Jokowi menyebut media mainstream dibutuhkan untuk menjadi rumah penjernih informasi.

"Bapak Ibu yang saya hormati, di tengah suasana seperti ini, insan media arus utama, media mainstream justru sangat dibutuhkan untuk menjadi rumah penjernih informasi, penting sekali menjadi clearing house of information," kata Jokowi seperti dilansir dari Antara, Kamis (9/2/2023).

Baca Juga

Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo yang turut hadir dalam puncak perayaan HPN 2023 itu pun menyebut media mainstream harus memberikan informasi yang terang. Ganjar menekankan pentingnya peran media sebagai penjaga persatuan bangsa.

"Maka tadi pesan oleh Pak Presiden agar semuanya bisa memberikan informasi ini terang, agar semuanya bisa menjaga persatuan bangsa," kata Ganjar.

Untuk menjalankan peran itu, kata Ganjar, pers memiliki tantangan melawan hoaks dan disinformasi yang kerap bermunculan di media sosial. Ganjar mengatakan, situasi digital di era yang serba cepat ini menjadi pendorong media mainstream untuk berbenah.

"Maka saya melihat banyak pers yang sangat progresif, sangat kreatif melayani masyarakat dan tentu saja presiden tadi menyampaikan, beritanya makin mendidik, makin edukatif, dan makin berbobot alias berkualitas. Tidak lagi yang recehan," kata Ganjar.

Ganjar berharap pers ke depan semakin baik dan menjernihkan publik. Di samping itu, Ganjar juga berharap pers bisa lebih banyak mengedukasi masyarakat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Maka banyak dari kegiatan-kegiatan pers yang sekarang memberikan edukasi kepada para pelajar, kepada kelompok masyarakat, sehingga semuanya akan makin dicerdaskan dengan pers kita," ujar Ganjar.

Untuk diketahui, sejumlah tokoh dan pejabat hadir di puncak peringatan HPN 2023 itu. Di antaranya Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Menteri Koordinator Bidang Polhukam Mahfud MD, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, Menteri Sekretariat Negara Pratikno, serta Menteri BUMN Erick Tohir. 

Hadir juga jajaran TNI-Polri beserta pemerintah daerah seperti Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dan Wali Kota Medan Boby Nasution.

Sebagaimana diketahui Hari Pers Nasional (HPN) diperingati setiap 9 Februari. Berbagai rangkaian kegiatan akan diadakan mulai 7-12 Februari 2023, seperti talkshow, pameran jurnalistik, dan acara beragam acara hiburan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement