Kamis 09 Feb 2023 01:28 WIB

Dewan Tekankan Masalah Limbah pada Revitalisasi Pasar Induk Kramat Jati 

Komisi C DPRD ingatkan tidak boleh ada kebocoran limbah, sehingga pasar kering

Pedagang mengangkat dagangannya di Pasar Induk, Kramat Jati. Komisi C DPRD DKI Jakarta menyoroti perbaikan penanganan masalah limbah pada rencana revitalisasi Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur.
Foto: ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Pedagang mengangkat dagangannya di Pasar Induk, Kramat Jati. Komisi C DPRD DKI Jakarta menyoroti perbaikan penanganan masalah limbah pada rencana revitalisasi Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi C DPRD DKI Jakarta menyoroti perbaikan penanganan masalah limbah pada rencana revitalisasi Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Dalam upaya revitalisasi, dewan meminta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta, Perumda Pasar Jaya untuk memperhatikan betul ihwal pengelolaan limbah di pasar tersebut agar bersih dan nyaman bagi pengunjung sekaligus warga sekitar pasar. 

"Tidak boleh ada kebocoran (limbah), harus bersih dan tidak boleh basah dan sebagainya, jadi harus kering," kata Wakil Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta Rasyidi di Jakarta, Rabu (8/2/2023). 

Rasyidi menekankan masalah limbah pasar lantaran bau menyengat yang muncul akibat sampah telah mengganggu warga serta pengguna jalan di depan pasar induk tersebut. Sehingga kondisi tersebut tidak boleh dibiarkan dan harus menjadi perhatian Perumda Pasar Jaya. 

"Limbah yang dihasilkan dari aktivitas jual beli di pasar ini enam hingga delapan ton, maka harus ada perbaikan yang tepat agar limbah tidak tercemar ke masyarakat," tuturnya. 

Sementara itu, Manajer Humas Perumda Pasar Jaya Agus Lamun menuturkan, revitalisasi sudah dimulai sejak awal 2023. Saat ini tengah memasuki tahap pembangunan fisik.Lokasi yang direvitalisasi diketahui yakni seluas 33.100 meter persegi dengan jumlah tempat usaha (TU) sebanyak 2.188 TU dan 1.048 pedagang. 

"Dari hasil revitalisasi ini pedagang kita makin tambah nyaman, mereka makin baik dagangnya. Konsumen yang datang juga menjadi betah belanja di Pasar Induk Kramat Jati," ujarnya. 

Revitalisasi Pasar Kramat Jati melibatkan pihak swasta, yakni PT RKM melalui skema bisnis atau business to business (B2B). Selama revitalisasi, pedagang ditempatkan pada lokasi sementara di sekitar pasar. Rencananya, revitalisasi Pasar Kramat Jati ini akan selesai sekitar 18 bulan.

Sebelumnya pada akhir 2022, Perumda Pasar Jaya menyatakan memfokuskan kegiatan usaha dengan melakukan penataan kembali atau revitalisasi sejumlah pasar pada 2023. Revitalisasi itu menjadi kegiatan utama perusahaan pada tahun 2023.

"Perbaikan pasar salah satunya pasar induk (Kramat Jati), kita menyediakan sarana dan prasarana yang semakin baik kepada pedagang," kata Agus Lamun di Jakarta. Selain Pasar Induk Kramat Jati, nantinya akan ada beberapa pasar tradisional lainnya yang turut direvitalisasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement