REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Said Abdullah mengatakan, seluruh kadernya menyerahkan keputusan terkait calon presiden (capres) kepada Megawati Soekarnoputri. Hal tersebut merupakan amanat dari hasil Kongres V PDIP di Bali.
"Ini persoalan kongres partai tertinggi itu, tidak ada lagi yang lebih tinggi dari kongres partai tiba-tiba kita mendahului Ibu Mega," ujar Said di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (7/2/2023).
Beberapa waktu lalu, sempat beredar pula sosok capres dari PDIP sudah mengerucut ke lima nama. Ditanya soal kabar itu, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR tak menjawab gamblang hal tersebut.
Ia hanya memastikan, nama capres dari PDIP sudah berada di kantong Megawati. Adapun waktu pengumumannya, seluruh kader partai berlambang kepala banteng itu diinstruksikan untuk bersabar menunggunya.
"Ibu Mega itu jangan dikira Ibu Mega itu di rumah tidak berinteraksi dengan berbagai kalangan, Bu Mega di rumah tidak berinteraksi sosial dengan para tokoh dengan para elite," ujar Said.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut kandidat calon presiden pada 2024 yang akan diusung PDI Perjuangan berasal dari kadernya sendiri. Menurut dia, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sangat berhati-hati dalam memutuskannya.
Karena itu, PDIP pun tidak akan terburu-buru dalam mengumumkan capres yang akan diusungnya seperti partai-partai lainnya.
“Saya senang, tadi Ketum Bu Mega menyampaikan bahwa calonnya dari kader sendiri. Mohon maaf, Bu Mega, dalam memutuskan betul-betul sangat hati-hati. Tenang, tidak grusa grusu seperti yang lain,” ujar Jokowi dalam sambutannya di HUT PDI Perjuangan, di Jakarta, Selasa (10/1/2023).
Jokowi menilai, ketua umum PDIP pun tak goyah untuk segera mengumumkan nama kandidat capresnya meskipun mendapatkan desakan dari berbagai pihak. Ia menegaskan, Megawati sudah mengantongi sejumlah nama kandidat capres pada 2024 nanti.“Didesak dari manapun tidak goyah, meski namanya sudah dikantongi Bu Mega,” ucapnya.