Senin 06 Feb 2023 00:37 WIB

Kenaikan PBB Kota Solo Diprotes Warga, Gibran: Stimulus 80 Persen Tiga Tahun Loh

Gibran tak memermasalahkan jika Fraksi PKS di Solo tak setuju kenaikan PBB.

Rep: C02/ Red: Agus raharjo
  Wali Kota Solo Gibran Rakabuming ketika ditemui di DPRD Solo, Jumat (3/2/2023).
Foto: Muhammad Noor Alfian
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming ketika ditemui di DPRD Solo, Jumat (3/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO–Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menegaskan ada stimulus hingga 80 persen bagi warga yang keberatan dengan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang naik pada 2023. Gibran mengaku warga bisa mengajukan stimulus ke Bapenda.

"Besaran stimulusnya itu hingga 80 persen. Untuk cara bisa mendapatkan stimulus itu silahkan masyarakat bisa datang ke Bapenda. Besaran 80 persen (stimulus) itu (hingga) tiga tahun loh," kata Gibran, Ahad (5/2/2023).

Baca Juga

Putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut mengatakan bahwa stimulus yang diberikan akan semakin tinggi berbarengan naiknya pembayaran PBB yang dikenakan. Ia juga mengatakan jika dirasa masyarakat masih merasa stimulusnya tidak cukup, masih bisa mengajukan pengurangan.

"Jadi kalau 80 persen masih berat bisa mengajukan penambahan lagi. Warga itu jangan ditakut-takuti, memang ada syarat tapi yang jelas kita nggak mau memberatkan siapa-siapa," katanya.

Selain itu, menurutnya, kenaikan PBB tahun ini pengaruh dari beberapa tahun sebelumnya tidak ada kenaikan. Gibran mengatakan bahwa masyarakat juga perlu diedukasi soal stimulusnya itu.

"Masyarakat itu harus di edukasi, stimulusnya itu loh. 80 persen itu loh, nanti kita sosialisasikan ke masyarakat, mungkin lewat RT/RW," katanya.

Suami Selvi Ananda tersebut mengatakan bahwa infrastruktur pembangunan itu ada di mana-mana dan merata di wilayah Kota Solo. Sekarang bisa dilihat Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) sama harga pasar tidak sebanding.

"Infrastruktur pembangunan itu sangat pengaruh dengan naiknya PBB. Saiki delok NJOP sama harga pasar njomplang to, yowes. Lihat pembangunan di Solo berkembang pesat. Masak NJOP-nya tidak naik, itu yang rugi siapa, ya pemilik tanah to," katanya.

Ketika ditanya Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Solo yang tidak setuju dan minta direvisi kenaikan PBB, Gibran tidak memermasalahkan. Bahkan ia mengaku terbuka jika pihak yang berseberangan tersebut mengajak diskusi.

"Silakan kalau mau diskusi, tapi sekali lagi stimulusnya dipelajari," tegas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement