REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Indonesia akan fokus untuk mengusung program kerja sama yang konkret sebagai tuan rumah Forum Air Sedunia atau World Water Forum (WWF) ke-10 pada 2024.
"Seperti G-20 Indonesia, kita mau ada langkah jelas setelah nanti WWF ini berjalan. Setiap program yang diusung, setiap isu yang dibahas, harus ada langkah konkret yang bisa kita tindaklanjuti," katanya dalam rapat koordinasi terkait Persiapan Penyelenggaraan WWF ke-10, di Jakarta, Jumat (3/2/2023).
Rapat koordinasi dipimpin langsung oleh Luhut selaku Ketua Panitia Nasional WWF ke 10 dan turut dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono selaku Ketua Harian Panitia Nasional, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono, dan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (Kepala BMKG) Dwikorita Karnawati.
Rapat koordinasi membahas kebutuhan yang nantinya diperlukan seperti logistik, transportasi, akreditasi delegasi, keamanan dan pengamanan, hingga publikasi kegiatan.
Menurut Luhut, masalah air sangat penting sekali sekarang untuk masyarakat dunia dan Indonesia. Untuk pertama kalinya juga, Indonesia menjadi tuan rumah forum ini.
"Hal ini akan jadi langkah baik bagi Indonesia dan dunia, untuk menyampaikan betapa pentingnya air bagi kesejahteraan semua orang," imbuhnya.
Luhut juga ingin dalam acara itu, Indonesia bisa memamerkan hasil pengelolaan air di Sungai Citarum di Jawa Barat dan Danau Batur di Bali. Ia pun berpesan agar seluruh jajaran panitia bisa terus menjaga kekompakan dalam penyelenggaraan ajang internasional tersebut.
"Pemilihan Indonesia sebagai tuan rumah bukanlah proses yang mudah dan sekarang kita sudah mendapatkan kesempatan ini. Mari kita koordinasikan semua dengan sebaik-baiknya," kata Luhut.
WWF ke-10 yang diselenggarakan 18-24 Mei 2024 mengangkat tema Water for Shared Prosperity.