Jumat 03 Feb 2023 21:03 WIB

Bank Aladin Syariah Catat Pembiayaan Macet Nol Persen pada 2022

Aladin Syariah membukukan pembiayaan Rp 1,3 triliun

 PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK) membukukan pembiayaan outstanding lebih dari Rp 1,3 triliun pada posisi akhir tahun 2022.
Foto: Bank Aladin Syariah
PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK) membukukan pembiayaan outstanding lebih dari Rp 1,3 triliun pada posisi akhir tahun 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK) membukukan pembiayaan outstanding lebih dari Rp 1,3 triliun pada posisi akhir tahun 2022. Pembiayaan ini naik lebih dari enam kali lipat dibandingkan dengan posisi pembiayaan di akhir kuartal II tahun 2022 sebesar Rp 199 miliar.

Presiden Direktur Bank Aladin Syariah, Dyota Marsudi mengatakan sepanjang 2022 kemarin, Bank Aladin Syariah telah mencapai banyak milestone sebagai bank yang baru mulai beroperasi di tahun 2022.

Baca Juga

"Tidak hanya meluncurkan mobile app sebagai awal langkah sebagai bank digital, bank juga terus fokus merealisasikan dan menjalankan eksekusi kemitraan dengan PT Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart), termasuk dalam penyaluran pembiayaan yang mayoritas disalurkan kepada ekosistem Alfamart," katanya dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (3/2/2023).

Secara total disbursement, Bank telah menyalurkan pembiayaan lebih dari Rp 3,5 triliun dalam kurun waktu kurang dari setahun beroperasi. Berdasarkan materi presentasi kuartal IV yang dikeluarkan oleh Bank, Bank juga telah sukses meraih lebih dari 1,7 juta nasabah sejak peluncuran aplikasi di awal tahun 2022.

 

Nasabah bank berasal dari seluruh provinsi di Indonesia dengan konsentrasi pengguna di daerah dengan populasi Muslim tertinggi di Indonesia yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Banten. Sedangkan dari sisi penghimpunan dana, Bank mencatat penghimpunan Rp 750 miliar.

"Kualitas pembiayaan Bank Aladin Syariah seluruhnya lancar dengan Non-Performing Financing (NPF) kami saat ini masih nol persen," katanya.

Hal ini dikarenakan Bank berfokus melakukan penyaluran pembiayaan yang mayoritas disalurkan kepada ekosistem Alfamart dan para mitra. Ini membuat risiko yang dihadapi oleh Bank menjadi sangat terukur.

Di tahun 2022, Bank Aladin Syariah juga melakukan pemenuhan Modal Inti melalui skema HMETD di semester I 2022 dan PMTHMETD di semester II 2022. Dari kedua aksi korporasi tersebut, Bank berhasil memperoleh penggalangan dana dengan nilai emisi lebih Rp 2,1 triliun.

Pada 2023, Bank siap memberikan terobosan-terobosan baru sebagai bank digital yang mengedepankan prinsip syariah di Indonesia. Bank akan terus melakukan kolaborasi bersama mitra strategis, baik dari sisi akuisisi maupun retensi nasabah.

"Bank Aladin Syariah juga akan meningkatkan kualitas layanan yang memudahkan masyarakat Indonesia dalam melakukan perencanaan keuangan dan bertransaksi sehari-hari seperti pembayaran atau pembelian," katanya.

Ini dilakukan dengan meningkatkan konektivitas mitra and perluasan fitur-fitur aplikasi. Dyota mengatakan Bank Aladin Syariah siap menjadi bank yang dekat dengan keseharian masyarakat.

"Tentunya, kami akan terus berkomitmen untuk memberikan solusi kepada nasabah dan masyarakat guna meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia melalui penyediaan produk dan fitur dengan mengedepankan prinsip syariah dan tata kelola yang baik, sesuai

dengan prinsip kami yaitu Aladin do good, feel good serta menawarkan layanan perbankan yang memberikan peace of mind" tutup Dyota.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement