Jumat 03 Feb 2023 17:15 WIB

Gunung Kerinci Kembali Alami Erupsi Disertai Gempa Tremor

Erupsi Kerinci terjadi sekitar pukul 02.30 WIB.

Erupsi Gunung Kerinci, Rabu (11/1/2023). Gunung Kerinci di Provinsi Jambi kembali mengalami erupsi pada Jumat (3/2/2023) yang disertai gempa tremor dengan amplitudo 0,5 sampai delapan milimeter.
Foto: Dok Pos Pemantau Gunung Kerinci
Erupsi Gunung Kerinci, Rabu (11/1/2023). Gunung Kerinci di Provinsi Jambi kembali mengalami erupsi pada Jumat (3/2/2023) yang disertai gempa tremor dengan amplitudo 0,5 sampai delapan milimeter.

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Gunung Kerinci di Provinsi Jambi kembali mengalami erupsi pada Jumat (3/2/2023) yang disertai gempa tremor dengan amplitudo 0,5 sampai delapan milimeter. Petugas Pos Pengamatan Gunung Kerinci, Irwan di Jambi, mengatakan erupsi ini terjadi sekitar pukul 02.30 WIB, namun tinggi kolam abu tidak teramati.

"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 8 mm dan durasi lebih kurang empat menit," kata dia.

Baca Juga

Ia menjelaskan saat ini Gunung Kerinci berada pada status level dua. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat dan wisatawan tidak diperbolehkan mendaki kawah yang ada di puncak Gunung Api Kerinci di dalam radius tiga kilometer dari kawah aktif.

Sebaiknya jalur penerbangan di sekitar Gunung Api Kerinci dihindari, karena sewaktu-waktu masih memiliki potensi letusan abu dengan ketinggian yang dapat mengganggu jalur penerbangan.

Sebelumnya Gunung Kerinci terpantau mengalami erupsi pada 14 Januari 2023 dengan tinggi kolom abu teramati 750 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya dan barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 3 mm dan durasi sementara ini selama 11 menit 40 detik.

Sementara itu, dampak erupsi Gunung Kerinci ini diakui Kades Sungai Rumpun Kecamatan Gunung Tujuh Herman. Ia mengatakan material erupsi itu menimbun sawah di desa tersebut.

"Iya benar sisa abu vulkaniknya terbawa air dari puncak Gunung Kerinci ke sawah warga," kata dia.

Ia mengatakan sejak erupsi gunung Kerinci mulai terjadi pada Oktober 2022, sudah sekitar 20 kali banjir material gunung Kerinci di desanya. "Selama Januari 2023 ini saja sudah lima kali banjir terjadi. Baunya tercium bau belerang," katanya.

Akibat banjir material erupsi Gunung Kerinci itu, kata dia, sekitar 25 hektare sawah warga terdampak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement