Jumat 03 Feb 2023 14:02 WIB

Alasan Pilpres akan Ketat Jika Ganjar Vs Anies: 16,2 Persen Belum Tentukan Pilihan

Berdasarkan survei terbaru SMRC, elektabilitas Ganjar dan Anies berselisih tipis.

Kotak suara pilpres. Pilpres 2024 diprediksi akan berlangsung ketat jika hanya mempertemukan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. (ilustrasi)
Foto:

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sejauh ini memang berada di puncak beberapa survei. Berdasarkan hasil survei UniTrend pada akhir Januari 2023 misalnya, menempatkan Ganjar sebagai tokoh yang paling banyak dipilih responden sebagai calon presiden (capres) 2024 dengan 37,7 persen. Diikuti oleh manta Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dengan 23,7 persen responden.

Ada kecenderungan, elektabilitas tokoh tidak berbanding lurus dengan parpol yang mengusung atau identik dengan tokoh tersebut. Survei UniTrend menemukan fenomena itu.

"Tingginya elektabilitas Ganjar Pranowo (37,7 persen) yang jauh melebihi angka elektabilitas partainya sendiri (PDIP dengan 17,5 persen) menunjukkan sebenarnya masih ada di Indonesia personalisasi politik, lemahnya partai serta rendahnya kepercayaan publik terhadap partai," kata Project Manager UniTrend, Ignatius Ardhana Reswara, dalam konferensi pers, Senin (30/1/2023).

Responden yang menjawab tidak tahu hanya 0,7 persen. hal tersebut berbeda secara signifikan dengan hasil survei yang menanyakan partai mana yang akan dipilih responden. 

"Ketika dibandingkan dengan partai politik, yang menjawab tidak tahu sebanyak 17,5 persen, ini sangat jauh sekali ketika kita bandingkan," ujarnya. 

Hal serupa terjadi ketika Anies Baswedan diusung oleh Nasdem untuk mencalonkan diri sebagai presiden di tahun 2024. Elektabilitas Anies Baswedan jauh lebih tinggi daripada elektabilitas Partai Nasdem yang hanya 6,7 persen. 

Khusus Anies, UniTrend menemukan fakta bahwa Anies Baswedan, menjadi tokoh yang paling banyak dicari di Google. "Anies Baswedan menjadi tokoh dengan pencarian di Google yang paling tinggi sebesar 27,32 persen," kata Ardhana

Ganjar Pranowo berada di urutan kedua dengan presentase pencarian sebesar 17,73 persen. Kemudian ketiga terbanyak dalam pencarian di Google adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan 14,53 persen. 

"Kemudian di posisi keempat dan kelima diikuti oleh Puan Maharani dan Ridwan Kamil dengan persentase pencarian masing-masing sebesar 11,07 persen dan 8,58 persen," ujarnya. 

Ardhana mengatakan sorotan media terhadap Anies lantaran pemberitaan mengenai berakhirnya masa jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta, serta safari politik yang dilakukan Anies di beberapa daerah. Kemudian dalam rentang Oktober 2022-Januari 2023, pencarian mengenai Anies Baswedan di Google mendominasi di antara para calon presiden lainnya dengan jarak yang lebar. 

"Selain itu, Ridwan Kamil turut mendapatkan perhatian publik pasca bergabung dengan Partai Golkar," ucapnya. 

Selain itu, UniTrend juga menyampaikan temuan terkait sentimen terhadap calon presiden. Sebanyak 900 ribu cuitan Twitter dari 3 November 2022 - 24 Januari 2023 diproses oleh UniTrend.

Per 24 Januari, jumlah cuitan mengenai calon presiden di Twitter didominasi oleh Anies Baswedan yang mencapai 15.700 cuitan. 

"Anies Baswedan cukup banyak mendapatkan sentimen negatif (kurang dari 0) yang moderat dan berputar pada titik -0.5,"

Selain Anies Baswedan, calon kandidat lainnya yang mendapatkan sentimen negatif paling banyak adalah AHY dengan jumlah cuitan terbanyak ketiga sebanyak 8.770 cuitan. 

Dalam konteks pemilih, survei nasional yang dibuat Algoritma Research and Consulting menemukan bahwa mayoritas publik belum mengetahui hari pencoblosan Pemilu 2024. Kendati begitu, mayoritas publik ingin menggunakan hak pilihnya. 

Direktur Eksekutif Algoritma, Aditya Perdana mengatakan, 74,8 persen responden mengaku tidak tahu hari pencoblosan. Sebanyak 15,4 persen responden hanya mengetahui bulannya saja. 

"Hanya 8 persen responden yang mengerti dan menyebutkan dengan benar kapan pelaksanaan hari pemungutan suara, yakni tanggal 14 Februari 2024," kata Aditya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (31/1/2023). 

Namun demikian, lanjut dia, survei ini menemukan hal positif. Sebanyak 93 responden menyatakan akan menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024 ini. Artinya, publik antusias untuk mencoblos meski belum mengetahui hari pencoblosan. 

"Ini perlu menjadi perhatian KPU RI untuk terus melakukan sosialisasi pelaksanaan pemilu secara intensif dalam beberapa bulan mendatang," ujarnya. 

 

 

photo
Pasang surut hubungan Nasdem dan PDIP - (Republika/berbagai sumber)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement