Kamis 02 Feb 2023 22:02 WIB

Sekjen Gerindra: Langkah Prabowo Gabung ke Jokowi Banyak Disalahpahami

Gerindra tegaskan bahwa Prabowo kesampingkan ego demi jaga persatuan bangsa.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) bersama Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani (kiri) saat menghadiri peresmian Kantor Badan Pemenangan Presiden Partai Gerindra di Jakarta, Sabtu (7/1/2023). Pada kesempatan tersebut Prabowo Subianto meresmikan Kantor Badan Pemenangan Presiden Partai Gerindra sebagai bentuk persiapan dalam menghadapi Pemilu 2024 yang akan digelar pada 14 Februari 2024. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) bersama Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani (kiri) saat menghadiri peresmian Kantor Badan Pemenangan Presiden Partai Gerindra di Jakarta, Sabtu (7/1/2023). Pada kesempatan tersebut Prabowo Subianto meresmikan Kantor Badan Pemenangan Presiden Partai Gerindra sebagai bentuk persiapan dalam menghadapi Pemilu 2024 yang akan digelar pada 14 Februari 2024. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengesampingkan egonya demi menjaga persatuan bangsa Indonesia. Hal itu terkait keputusan Prabowo bergabung dengan Jokowi.  

"Meskipun keputusan Pak Prabowo bergabung dengan Pak Jokowi banyak disalahpahami, disalah mengerti, bahkan di-bully, dimaki. Tapi kita nggak ada urusan, karena beliau meyakini keputusan itu untuk kebaikan bangsa dan negara," ujar Muzani dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (2/2/2023).

Baca Juga

Pernyataan tersebut ia sampaikan ketika menghadiri rangkaian HUT ke-15 Partai Gerindra dan Konsolidasi DPD Gerindra Kalimantan Selatan, Kamis.

Muzani mengatakan, Partai Gerindra menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dalam keberagaman yang ada di Indonesia. Meski ada banyak pihak yang menilai keputusan Prabowo untuk bergabung ke dalam koalisi pemerintah itu disalahpahami.

Wakil Ketua MPR itu menjelaskan, pembelahan yang terjadi setelah pemilu 2019 begitu terasa di masyarakat, bahkan di lingkungan keluarga. Namun dengan cepat Prabowo memutuskan bahwa situasi seperti itu tidak boleh berlarut-larut.

Prabowo, kata Muzani, mengesampingkan harga diri dan egonya demi meredam itu semua dengan memutuskan untuk menerima ajakan Jokowi membangun bangsa Indonesia bersama-sama.

"Ada yang kecewa, ada yang sudah berjuang merasa tidak dihormati. Tapi membangun persatuan bangsa ini justru dimulai dari harga diri para pemimpin, membangun persatuan bangsa ini kalau pemimpin terus memelihara harga dirinya, egonya, semua hal-hal yang bersifat ketersinggungan, maka tidak pernah akan ada persatuan kesatuan," kata Muzani.

Karena itu telah menjadi tekad Partai Gerindra yang akan terus menegakkan kesatuan dan persatuan. Sikap itu, kata Muzani, akan menjadi jati diri Partai Gerindra dalam upaya meraih kekuasaan untuk menjadikan Prabowo presiden pada Pemilu 2024.

"Kemenangan Pak Prabowo di Kalsel itu karena kepercayaan besar dari rakyat, dorongan para guru, ulama, kiai, habib, ustadz dan ustadzah, seluruh kader dan organisasi sayap, termasuk relawan dan para caleg. Dan untuk 2024 seluruh komponen itu akan kembali berjuang memenangkan Prabowo," kata Ketua Fraksi Gerindra DPR itu.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement