REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wakil Gubernur Sumatra Barat (Sumbar), Audy Joinaldy menyebut, daerahnya masih kekurangan ribuan dokter umum guna memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal kepada masyarakat. Dia pun mengusulkan, membuka fakultas kedokteran di Provinsi Sumbar agar jumlah lulusan bertambah.
"Sumbar masih butuh ribuan dokter umum agar rasio satu dokter per 1.000 penduduk sesuai standar WHO bisa tercapai hingga pelayanan kesehatan bisa lebih maksimal," kata Audy saat menghadiri pelantikan Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Sumbar periode 2022-2025 di di Kota Padang, Provinsi Sumbar, Sabtu (29/1/2023).
Menurut Audy, jika lulusan dokter umum bertambah maka pelayanan kesehatan hingga ke daerah-daerah bisa lebih merata. Tetapi, meski jumlah dokter umum masih kurang, ia mengakui, peran dokter dan tenaga kesehatan yang ada saat ini sangat besar terutama saat pandemi Covid-19.
"Kita tahu peran dokter dan IDI di Sumatra Barat amat besar. Selama masa Covid-19 kawan-kawan ini berjibaku, menjadi pahlawan yang sangat membantu dalam pengobatan dan pengendalian virus tersebut sekaligus untuk vaksinasi," kata Audy.
Terkait pelantikan IDI Sumbar, ia berharap, IDI dan Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Sumbar dapat terus berkolaborasi dengan solid untuk menjawab tantangan ke depan. "Tantangan ke depan banyak, penurunan stunting, percepatan imunisasi anak dan lain sebagainya. Kami harapkan pengurus baru ini selalu kompak, solid," ujarnya.
Sebelumnya Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB-IDI) dr. Adib Khumaidi, Sp. OT melantik pengurus IDI Wilayah Sumbar periode 2022-2025. Dilantik sebagai Ketua Umum hingga empat tahun ke depan, yaitu Dr. dr. Roni Eka Sahputra SpOT (K) Spine yang terpilih pada Musyawarah Wilayah IDI Sumbar di Tanah Datar pada November 2022.