REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kapolda Sumatra Barat Irjen Pol Suharyono mengatakan program "Jumat Curhat" yang telah dilaksanakan menjadi sarana memperkuat komunikasi kepolisian dengan masyarakat dalam meningkatkan keamanan dan ketertiban.
"Program ini menjadi efisien dan efektif karena masyarakat di sini berkumpul untuk menjalankan ibadah Sholat Jumat, kita selipkan di sana pesan kamtibmas dan diskusi langsung dengan masyarakat,' kata dia di Padang, Jumat (27/1/2023).
Menurut dia saat Shalat Jumat masyarakat datang dan pihaknya tidak perlu mempersiapkan tempat, undangan, makanan atau ruangan yang menyejukkan namun pesan Kamtibmas dapat tersampaikan dengan baik.
"Warga bisa langsung menyampaikan keluhan Kamtibmas yang mereka rasakan langsung ke Kapolda atau Kapolres di kota dan kabupaten. Sasarannya adalah membangun kemitraan antara Polri dan masyarakat agar menjadi lebih baik," kata dia.
Apalagi, lanjutnya bangsa ini akan menyongsong Pemilu 2024 dan ini merupakan agenda nasional yang harus disukseskan bersama.
"Sebelum pemilu digelar tentu keamanan dan ketertiban di Sumbar ini harus berjalan dengan baik sehingga pelaksanaan pemilu dapat berjalan lancar," kata dia.
Ia mengatakan warga Sumatera Barat mayoritas memeluk agama Islam yakni sekitar 97,7 persen sehingga pendekatan melalui Jumat Curhat ini menjadi tepat dalam mengajak masyarakat ikut terlibat dalam meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Namun untuk warga nonmuslim, pihaknya juga melakukan diskusi dan menyampaikan pesan kamtibmas melalui kegiatan silaturahmi," kata dia.
Selain itu dirinya juga mendatangi kampus-kampus di Kota Padang dan juga menyasar anak-anak sekolah dalam menyampaikan pesan Kamtibmas dan melakukan edukasi agar generasi muda terhindar dari perbuatan yang merugikan diri sendiri.
"Jumlah polisi di Sumbar ini 10.500 orang namun penduduknya mencapai 5 juta orang sehingga perlu kemitraan yang kuat dengan masyarakat dalam meningkatkan keamanan dan ketertiban," kata dia.