REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mengungkapkan animo masyarakat untuk divaksin booster kedua menurun. Jumlah masyarakat yang divaksin dalam satu hari di Kota Bandung mencapai 80 orang.
"Vaksinasi booster kedua jujur saja animo masyarakat masih belum tinggi, ketersediaan vaksin di dinas maupun di puskesmas itu kemarin 3.500-an dosis tapi sehari paling sekitar 80-an yang divaksin. Animo masih rendah," ujar Kepala Dinkes Kota Bandung Anhar Hadian, Kamis (26/1/2023).
Di tengah animo masyarakat yang rendah, ia berharap masyarakat merespon dengan mengikuti vaksinasi booster kedua. Apalagi, dosis vaksin yang tersedia memiliki masa kedaluwarsa hanya sampai 21 Februari.
"Kalau kami cepat-cepat minta dikasih (dosis vaksin) banyak menumpuk expired terlewat, bermasalah. Kami mengatur, permintaan jangan berlebihan sampai menunggu animo masyarakat meningkat," katanya.
Anhar mengatakan vaksinasi booster kedua masih dilaksanakan di puskesmas-puskesmas di Kota Bandung. Animo masyarakat menurun terjadi sejak vaksinasi booster pertama.
"Kita menyadari memang gejala menurun animo masyarakat untuk vaksinasi sejak booster pertama, vaksinasi dosis satu 104 persen, dosis kedua 98 persen, booster ke satu 53 persen," katanya.
Ia mengatakan masyarakat saat ini sudah merasa aman. Ditambah kondisi kasus Covid-19 yang melandai dengan rata-rata kasus harian sepuluh hingga 15 di Kota Bandung dan sebagian kecil masu ke rumah sakit.
"Grafiknya menurun sejak Oktober, November, Desember melandai," ungkapnya.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperbolehkan masyarakat umum untuk divaksin booster kedua terhitung Selasa 24 Januari. Sebelumnya dosis vaksin kedua hanya untuk tenaga kesehatan dan lansia.