REPUBLIKA.CO.ID,
Oleh: Hadi Wibowo, Dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika)
Pendidikan dalam arti luas berarti suatu proses untuk mengembangkan semua aspek kepribadian manusia, yang mencakup pengetahuannya, nilai dan sikapnya, serta keterampilannya. Pendidikan pada hakekatnya mencakup kegiatan mendidik, mengajar dan melatih.
Istilah mendidik menunjukkan usaha yang lebih ditujukan pada pengembangan budi pekerti, hati nurani, semangat, kecintaan, rasa kesusilaan, ketaqwaan dan lain-lain. Istilah mengajar berarti memberi pelajaran tentang ilmu yang berdampak bagi perkembangan kemampuan intelektual manusia.
Para ahli pendidikan Islam telah sepakat bahwa maksud dari pendidikan dan pengajaran bukanlah memenuhi otak anak didik dengan segala macam ilmu yang belum mereka ketahui, tetapi maksudnya ialah mendidik akhlak dan jiwa mereka, menanamkan rasa fadhilah (keutamaan), membiasakan mereka dengan kesopanan yang tinggi, mempersiapkan mereka untuk suatu kehidupan yang suci seluruhnya ikhlas dan jujur. Maka tujuan pokok dan terutama dari pendidikan Islam ialah mendidik budi dan pekerti dan pendidikan jiwa.
Dari sudut pandangan individu yang beragama, agama adalah sesuatu yang menjadi urusan terakhir baginya. Artinya, bagi kebanyakan orang, agama merupakan jawaban terhadap kehausannya akan kepastian, jaminan, dan keyakinan tempat mereka melekatkan dirinya dan untuk menopang harapan-harapannya. Bagi remaja, agama memiliki arti yang sama pentingnya dengan moral.
Agama memberikan sebuah kerangka moral, sehingga membuat seseorang mampu membandingkan tingkah lakunya. Agama dapat menstabilkan tingkah laku dan biasanya memberikan penjelasan mengapa dan untuk apa seseorang berada di dunia ini. Agama memberikan perlindungan rasa aman, terutama bagi remaja yang tengah mencari eksistensi dirinya.
Salah satu area dari pengaruh agama terhadap perkembangan remaja adalah kegiatan seksual. Walaupun keanekaragaman dan perubahan dalam pengajaran menyulitkan kita untuk menentukan karakteristik doktrin keagamaan, tetapi sebagian besar agama tidak mendukung seks pranikah.
Islam sangat memperhatikan masa demi masa bagi kehidupan manusia, dan perkembangan hidupnya. Maha kuasa Allah yang telah memberikan perkembangan kehidupan manusia. Masa anak telah dilewati dan orang tua pun bersyukur. Perasaan lega yang baru saja timbul, tidak lama kemudian hilang kembali dan diganti oleh perasaan cemas.
Karena kurang adanya pengertian dan perhatian mengenai jiwa para remaja, maka sering timbul perselisihan paham antara remaja dan orang tua. Agar bisa memahami dan menciptakan kesesuaian demi terciptanya keserasian hidup bersama, maka perlu diusahakan pendekatan yang sebaik-baiknya mengenai remaja. Usaha pendekatan terhadap remaja harus diawali dengan langkah pengenalan, yakni usaha mengenal seluk-beluk remaja.
Masa depan bangsa ditentukan oleh orang-orang yang cerdas dan berakhlak baik yang memiliki visi bangsa kedepan. Orang-orang baik itu sanggup melahirkan generasi yang memiliki iman, cerdas ilmu pengetahuan dan agama yang berakhlak baik yang dibutuhkan untuk memperbaiki bangsa, berkarya buat bangsa.
Pendidikan agama bukan hanya sekadar mentransfer ilmu saja, namun sangat diharapkan sebagai wadah pengembangan moral dan akhlak. Betapa banyaknya jumlah orang pintar, namun bangsanya tidak maju, selalu banyak permasalahan, itu dikarenakan ilmu pengetahuan yang dimilikinya tidak diimbangi dengan moral dan akhlak yang dimilikinya.