REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan, pemerintah memiliki mimpi besar untuk menyambungkan ujung Provinsi Aceh hingga Lampung di Pulau Sumatra dengan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) untuk memunculkan pertumbuhan ekonomi baru.
"Mimpi besar kita menyambungkan Sumatra, dari ujung Aceh hingga Lampung. Harapannya, bisa muncul pertumbuhan ekonomi baru di wilayah-wilayah yang dilewati tersebut," ujar Erick dalam keterangannya di Jakarta, Senin (23/1/2023).
Erick sejak awal fokus dalam menerjemahkan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam meningkatkan infrastruktur, seperti jalan tol Pulau Jawa maupun luar Pulau Jawa, seperti JTTS. Menurut dia, infrastruktur memegang peranan penting agar Indonesia dapat bersaing dengan negara lain.
"Presiden begitu peduli dengan hal ini, kalau kita lihat, biaya logistik Indonesia masih cukup tinggi mencapai 23 persen atau lebih tinggi dari rata-rata dunia yang sebesar 13 persen," kata Erick.
Dia mengatakan, kemajuan progres infrastruktur tentu buah dari sinergisitas banyak pihak, termasuk Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Erick menyebut, secara intens berkomunikasi dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam mengawal progres pembangunan JTSS.
Sebelumnya, PT Hutama Karya (Persero) menargetkan lima ruas JTTS rampung pada akhie 2023. Di antaranya, Tol Simpang Indralaya-Muara Enim, Indrapura-Kisaran, Binjai-Langsa, Sigli-Banda Aceh, dan Pekanbaru-Padang. .
Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro mengatakan, keseluruhan ruas tersebut progres pembangunannya sudah cukup signifikan yakni rata-rata di atas 50 persen. Hingga saat ini Hutama Karya telah membangun JTSS kurang lebih 1.064 kilometer (km), dengan 465 km ruas tol konstruksi dan 599 km ruas tol operasi.
Kehadiran JTTS merupakan sarana bagi pertumbuhan perekonomian makro dan mikro di Sumatra. Hal itu sejalan dengan misi pemerintah untuk mendukung pertumbuhan perekonomian yang merata. Adapun strategi Hutama Karya dalam percepatan penyelesaian dengan penggunaan teknologi dan digitalisasi konstruksi guna tepat mutu dan waktu.