REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang mencatat ada ratusan hektare sawah mengalami kerusakan atau puso akibat terendam banjir yang terjadi sepanjang Desember 2022 hingga Januari 2023 saat cuaca ekstrem terjadi. Akibatnya, warga mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Data DPKP Kabupaten Tangerang menunjukkan total 217 hektare sawah di Kabupaten Tangerang yang terendam banjir. Dari jumlah tersebut, sekitar 52 persen atau 113 hektare mengalami puso atau tidak mengeluarkan hasil.
Ratusan hektar sawah yang mengalami puso meliputi tujuh kecamatan di Kabupaten Tangerang, yakni Kecamatan Tigaraksa, Panongan, Cisoka, Gunung Kaler, Jayanti, Kresek, dan Balaraja.
"Data ini kami peroleh dari petugas POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman) setelah hasil monitoring pascabanjir terhadap luasan sawah yang terdampak banjir," kata Kepala DPKP Kabupaten Tangerang, Asep Jatnika Sutrisno dalam keterangannya, dikutip Jumat (20/1/2023).
Berdasarkan perhitungan, Asep menyebut total kerugian akibat banjir tersebut diperkirakan mencapai sekitar Rp344 juta. Kisaran kerugian ratusan juta itu meliputi biaya benih, olah tanah, penanaman, obat-obatan, hingga pemeliharaan.
"Untuk meminimalisir kerugian para petani kami telah mengusulkan bantuan kepada Dinas Pertanian Provinsi Banten berupa benih padi sawah sebanyak 2.825 kilogram sesuai dengan jumlah sawah yang mengalami puso yaitu 113 hektare," terangnya.
Asep juga memastikan dilakukan pemantauan rutin dan pembinaan bagi penyuluh terhadap potensi terkena banjir kembali.