Rabu 18 Jan 2023 17:29 WIB

Airlangga, Prabowo, dan Ganjar Bersaing di Hasil Musra

Ganjar menang di empat provinsi, sementara Airlangga dan Prabowo tiga provinsi.

Konferensi pers Musra di 13 provinsi menempatkan Ganjar, Airlangga, dan Prabowo di posisi teratas.
Foto: Dok Projo
Konferensi pers Musra di 13 provinsi menempatkan Ganjar, Airlangga, dan Prabowo di posisi teratas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Panitia Musyawarah Rakyat (Musra) Projo, Panel Barus, mengatakan, nama Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto bersaing ketat dengan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dalam klasemen sementara hasil Musra Projo di 13 provinsi.

Menurut Barus, Ganjar menang di empat provinsi, sementara Airlangga dan Prabowo sama-sama menang di tiga Provinsi. Nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih muncul dan menang di dua provinsi, lalu Sandiaga Uno unggul di satu provinsi.

"Catatan saya, Pak Airlangga menang di tiga Provinsi di Gorontalo, Mamuju (Sulawesi Barat) dan Banten. Di Jawa Barat, kebetulan Pak Jokowi yang menang waktu itu. Nah, di Jatim kemarin Pak Ganjar yang menang, tapi Pak Prabowo dan Airlangga ini ketat angkanya (di Jatim)," kata Barus dalam konferensi pers 'Hasil Musra Jawa Timur' di Jakarta Selatan, Rabu (18/1/2023).

Pada Musra di Jawa Timur, kata dia, Airlangga masuk di urutan tiga besar nama terbanyak yang dipilih dari 5.886 peserta Musra, dengan perolehan 1.019 suara atau 17,31 persen. Di urutan pertama, terdapat Ganjar dengan 1.466 atau 24,91 persen suara dan Prabowo di urutan kedua dengan 1.305 atau 22,17 persen suara.

"Hasil Jatim dengan populasi yang padat, saya pikir ini menjadi penting. Nomor satu Pak Ganjar, nomor dua Pak Prabowo, nomor tiga Pak Airlangga, itu lumayan ketat. Jadi ini mungkin bisa sedikit merepresentasikan hasil Musra secara keseluruhan, tapi kami tidak mau berspekulasi, karena masih ada lebih dari 12 provinsi lagi," ucapnya.

Barus menjelaskan, hasil tersebut didapat melalui e-voting yang dilakukan oleh peserta dengan sistem pertanyaan terbuka. Para peserta bebas menuliskan nama capres yang diharapkan memimpin Indonesia pada 2024.

Dia menilai, peserta kemungkinan menuliskan nama capres pilihannya dengan kriteria dan karakter yang diharapkan masyarakat Jawa Timur.  "Saya pikir itu ekspresi dari masyarakat Jatim. Bahwa masyarakat Jatim pengen pemimpin yang secara karakter atau kriteria. Satu cerdas, tegas, berwibawa," kata Barus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement