REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Provinsi Kalimantan Tengah, menambah luas pertanian cabai menjadi 52 hektare pada 2023 yang lokasinya berada di tiga kecamatan.
"Pada 2022, kita memiliki lahan pertanian untuk cabai rawit yakni sekitar 48 hektare dan pada 2023 ini kita targetkan luas sekitar 52 hektare," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) Kobar, Kris Budi Hastuti di Pangkalan Bun, Kalteng, Senin (16/1/2023).
Dia menerangkan, lokasi pengembangan pertanian cabai seluas 52 hektare pada 2023 itu tersebar di tiga kecamatan. Yakni Kecamatan Pangkalan Banteng, Kecamatan Pangkalan Lada, dan Kecamatan Kumai.
Pelaksana Tugas Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan Kobar Adi Budiarto menambahkan, dalam mendukung pemanfaatan lahan pekarangan, Pemkab Kobar melalui Dinas Ketahanan Pangan juga rutin membagikan bibit cabai kepada masyarakat Kobar secara cuma-cuma.
"Kami rutin membagikan bibit cabai ke PKK kecamatan yang akan dibagikan ke masing-masing desa lagi. Ini juga merupakan upaya pemerintah daerah meningkatkan ketahanan pangan keluarga," kata Adi.
Dinas Ketahanan Pangan Kobar juga didukung lewat pengoperasionalan rumah pembibitan tanaman. Selama ini hasil pembibitan tersebut rutin dibagikan kepada masyarakat dan kantor-kantor agar bisa ditanam di pekarangan sebagai pemanfaatan lahan pekarangan.
Melalui rumah pembibitan ini, selain bibit cabai rawit, pihaknya memberikan bibit seledri. Hasil pembibitan kemudian dibagikan secara gratis kepada masyarakat. Dia mengungkapkan, menjelang akhir 2022, Dinas Ketahanan Pangan setempat juga membagikan 15 ribu bibit cabai rawit.
Penjabat Bupati Kotawaringin Barat Anang Dirjo mengajak masyarakat memanfaatkan lahan pekarangan dengan menanam cabai dan bawang. Hal itu untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga serta upaya mengendalikan inflasi daerah.
"Kita ketahui, cabai salah satu komoditas yang kerap menjadi penyumbang terbesar angka inflasi di daerah," kata Anang.