Senin 16 Jan 2023 10:07 WIB

Disebut Cocok Dijodohkan dengan Anies, Yenny Wahid Buka Suara

Yenny mengatakan jika dicalonkan sebagai cawapres, maka ia akan bertanya kiai.

Rep: Co2/ Red: Teguh Firmansyah
Respon Yenny Wahid setelah dipasangkan dengan Anies Baswedan, Senin (16/1/2023).
Foto: Alfian/Republika
Respon Yenny Wahid setelah dipasangkan dengan Anies Baswedan, Senin (16/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Yenny Wahid buka suara terkait kabar bahwa ia disebut sebagai salah satu nama calon wakil presiden (cawapres), yang dipertimbangkan untuk bersanding dengan Anies Baswedan oleh ketua DPP Partai Nasdem Effendy Choirie atau Gus Choi.

"Duh enak lagi, kemarin Pak Ganjar, sekarang Pak Anies, ya masyaallah," kata Yenny, Senin (16/1/2023).

Baca Juga

Yenny mengatakan, hal tersebut adalah urusan di internal Partai Nasdem. Ia mengatakan, dirinya masih akan fokus pada tugas yang diberikan kepada oleh Nahdlatul Ulama sebagai ketua pelaksana harlah yang berlangsung di kota Solo.

"Nah itu kan urusan internal Nasdem. Saya harus fokus kepada amanah yang diberikan kepada saya jadi ketua Oce satu abad NU ini harus sukses dulu, jadi yang lain-lain itu sampingan ajalah. Tentu mengapresiasi Nasdem, tetapi itu dibahas di internal Nasdem saja," katanya.

Yenny menjelaskan, untuk menggaet dirinya sebagai cawapres dari sisi NU itu mekanismenya sudah jelas. Yakni dengan sholat istikharah dan pendapat kyai. "Bingung Kabeh nyalonke Kono, nyalonke kene nanti kalau NU tu selalu mekanismenya gampang, istikharah dan nanya pendapat kyai," katanya.

Yenny menjelaskan, mekanisme tersebut selalu ia terapkan. Ia mengatakan, akan menanyakan hal tersebut kepada sembilan kyai. 

"Mekanisme itu selalu saya terapkan jadi secara rasional. Tentu akan saya olah, tetapi secara suara langit kira-kira begitu ya secara dalil naqli dan aqli. Jadi nanti ada sembilan kyai yang saya tanya dulu dan gongnya ibu saya pastinya. Siapa yang direstui beliau kita harus dukung siapa begitu," katanya.

Sebelumnya, Gus Choi menyebut untuk Anies salah satu usulan adalah dengan sosok yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU). Sejumlah nama bahkan disebutnya, seperti Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Jawa Tengan Taj Yasin Maimoen, hingga Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid.

"Kalau obrolan-obrolan di pengurus Nasdem, level-level bawah, level menengah, sampai level atas ya intinya, antara lain ya dari lingkungan NU. Nah kader-kader NU itu ya, yang masih netral belum berpolitik praktis," ujar Gus Choi kepada wartawan, Kamis (12/1/2023).

Tokoh-tokoh NU tersebut dinilainya belum masuk ke dalam ranah politik praktis, karena bukan merupakan kader partai. Tak seperti Abdul Muhaimin Iskandar yang merupakan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang sudah digandeng berkoalisi dengan Partai Gerindra.

"Belum (diusulkan ke Anies), tapi nama-nama yang mungkin pantas untuk dipertimbangkan untuk jadi cawapres Anies dari kalangan NU," ujar Gus Choi.

Baca juga : Polri: Polisi Harus Netral dalam Pemilu 2024

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement