Jumat 13 Jan 2023 19:35 WIB

Target Muhaimin dan Keinginan Nasdem Cari Cawapres untuk Anies dari Kalangan NU

Muhaimin ingin PKB minimal bisa menempatkan kadernya sebagai wakil presiden.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menerima Nomor Urut pada acara Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Partai Politik Peserta Pemilihan Umum Tahun 2024 di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (14/12/2022).  KPU resmi mengumumkan dan menetapkan nomor urut untuk 17 partai politik Nasional dan 6 Partai lokal aceh. Republika/Prayogi
Foto:

Belakangan, elite Partai Nasional Demokrat (Nasdem) menyebut kemungkinan mencari bakal calon wakil presiden (cawapres) dari kalangan NU. Ketua DPP Partai Nasdem, Effendy Choirie atau Gus Choi mengatakan, salah satu usulan yang ditampung DPP Nasdem adalah usulan untuk menggandeng sosok yang berafiliasi dengan NU.

Sejumlah nama bahkan disebutnya, seperti Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Jawa Tengan Taj Yasin Maimoen, hingga Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid.

"Kalau obrolan-obrolan di pengurus Nasdem, level-level bawah, level menengah, sampai level atas ya intinya antara lain ya dari lingkungan NU. Nah kader-kader NU itu ya, yang masih netral belum berpolitik praktis," ujar Gus Choi kepada wartawan, Kamis (12/1/2023).

Tokoh-tokoh NU tersebut dinilainya belum masuk ke dalam ranah politik praktis, karena bukan merupakan kader partai. Tak seperti Abdul Muhaimin Iskandar yang merupakan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang sudah digandeng berkoalisi dengan Partai Gerindra

"Belum (diusulkan ke Anies), tapi nama-nama yang mungkin pantas untuk dipertimbangkan untuk jadi cawapres Anies dari kalangan NU," ujar Gus Choi.

Kendati demikian, bahwa sosok cawapres untuk Anies juga masih terus dibahas bersama Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Salah satu kriterianya adalah sosok tersebut harus mampu menutup kelemahan Anies.

"Semua usulan kan harus ditampung, dibicarakan bersama, dan ujungnya adalah siapapun harus diterima asal memang cawapresnya itu bisa mendongkrak suara, bisa memenuhi kelemahan Mas Anies. Sehingga kelemahan bisa diisi, kekurangan bisa dilengkapi," ujar Gus Choi.

Dimintai komentarnya terkait keinginan Nasdem mencari bakal cawapres Anies dari kalangan NU, Ketum PKB Muhaimin Iskandar mengatakan, belum mengetahui informasi itu.

 

"Belum tahu. Tidak ada yang kasih informasi ke saya," ujar Muhaimin, Jumat (13/1/2023).

Kalkulasi rumit.

Hingga kini, Poros Perubahan yang terdiri dari koalisi tiga partai yakni Nasdem, PKS dan Demokrat yang sepakat mengusung bakal capres Anies Baswedan, belum menentukan siapa bakal cawapres yang akan mendampingi Anies di Pilpres 2024. Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Power Ikhwan Arif, lamanya proses penentuan siapa pendamping Anies ini diduga karena ada kalkulasi yang sangat rumit antarpartai koalisi.

"Ini merupakan keseriusan ketiga partai dalam membentuk poros koalisi. Namun ada kalkulasi politik dibalik penentuan nama tokoh pendamping Anies, sehingga menjadi titik tumpu ketiga partai membangun poros koalisi," katanya kepada wartawan, Jumat (13/1/2023).

Menurut Ikhwan, citra partai politik akan dipertaruhkan dalam memilih figur pendamping Anies, jika yang dipilih cawapres nonpartai. "Citra partai akan meredup dampaknya ya suara partai juga berkurang," imbuhnya.

Dalam dinamika politik, lanjut dia, perbedaan kalkulasi untung-rugi partai politik suatu hal yang lumrah. Sehingga, sikap politik yang berubah-ubah sering menentukan keberpihakan partai koalisi untuk tetap bertahan di koalisi atau keluar dari poros koalisi.

Disamping itu ketiga partai dinilai sulit berpisah, sebab Demokrat dan PKS akan mendapatkan efek elektoral ketika mendukung Anis sebagai capres, dibandingkan mendukung tokoh lain diluar poros perubahan.

"Apalagi PKS dan Demokrat dinilai sebagai partai yang kerap mengkritisi kebijakan pemerintah sehingga sulit bagi kedua partai untuk hengkang dan bergabung ke koalisi lain," terangnya.

 

 
 
photo
Anies Siap Menjadi Calon Presiden 2024 - (infografis republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement