REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi memaparkan capaian serta prioritas diplomasi Indonesia sepanjang 2023. Hal ini disampaikan pada kesempatan Pernyataan Pers Tahunan Menlu (PPTM) di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), pada Rabu (11/1/2023).
"Setelah tahun lalu menjadi Presiden G20, tahun ini Indonesia menjadi Ketua ASEAN dan kita kembali memimpin di tengah situasi global dan kawasan yang penuh tantangan. Leadership in a challenging world," kata Retno Marsudi dalam pembukaannya.
Sepanjang 2022, berbagai tantangan dunia membuat Indonesia belajar menghadapinya. Retno pun masih memprediksi bahwa di 2023, situasi dunia masih akan penuh tantangan.
"Upaya pemulihan masih berjalan, perang masih berlanjut, krisis pangan dan energi masih menghantui, ancaman resesi kian nyata," kata Retno.
Retno mengatakan, di tengah situasi tersebut, diplomasi Indonesia dituntut lincah dan adaptif untuk mengamankan kepentingan nasional. Diplomasi Indonesia, lanjutnya, juga terus bergerak untuk berkontribusi bagi dunia dan kawasan guna mengatasi berbagai tantangan.
"Cara pandang positif, kerja sama, dan optimisme justru semakin diperlukan dan cara pandang ini akan digunakan Indonesia dalam menjalankan Keketuaan di ASEAN," ujarnya.
Di keketuaanya tahun ini, Indonesia ingin ASEAN gigih dan menjadi barometer kerja sama yang dapat berkontribusi bagi perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan kawasan dan dunia.
Tema keketuan Indonesia di ASEAN adalah ASEAN Matters: Epicentrum of Growth. Artinya, Indonesia bertekad menjadikan ASEAN tetap penting dan relevan bagi rakyat ASEAN and beyond.
Selain keketuaan di ASEAN, Retno juga mengatakan, prioritas diplomasi Indonesia di tahun 2023 di antaranya, pertama penguatan diplomasi kedaulatan. Hal ini ditekankn pada prioritas perundingan perbatasan maritim.
Kedua, memperkuat diplomasi perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri. Dalam hal ini, Indonesia berupaya memperluas kerja sama dalam penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), khususnya terkait cyber crimes dan online scam.
Ketiga, terus memajukan kerja sama ekonomi. Retno mengatakan, Indonesia mengupayakan akselerasi pemulihan ekonomi nasional, serta memperkuat pertumbuhan ekonomi hijau.
"Dan terakhir, Indonesia akan terus pada diplomasi perdamaian dan kemanusiaan," kata Retno.
"Sebagaimana amanah Konstitus, Indonesia secara konsisten akan terus membantu perjuangan kemerdekaan Palestina dan akan terus membantu rakyat Afghanistan, terutama kaum wanita dalam memperoleh akses pendidikan," ujarnya.