Rabu 11 Jan 2023 13:00 WIB

Disebut Preman oleh Megawati, Ini Tanggapan Rudy FX

Rudy mengaku berkelahi dengan tentara dan polisi zaman dulu sampai digebuki.

Rep: Co2/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyanto.
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyanto.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo buka suara terkait julukan preman yang disampaikan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri kepadanya saat pidato peringatan HUT ke-50 PDIP di Expo Kemayoran, Jakarta Pusat Selasa (10/1) kemarin.

Rudy FX mengatakan, ketum partai moncong putih itu lebih suka pada sosok dirinya yang selain memiliki loyalitas juga militansi. "Ibu (Megawati) selalu menyampaikan, aku lebih seneng Rudy dijuluki sebagai preman, tapi punya militansi di situ daripada punya loyalitas. Karena kalau militan itu pasti loyal, tapi kalau loyal belum tentu militan," katanya saat ditemui wartawan di kediamannya, Rabu (11/1/2023).

Baca Juga

Rudy FX menjelaskan, julukan tersebut karena kiprahnya sejak mendampingi Megawati tahun 1986. "(Julukan preman) itu berangkat dari saya mendampingi beliau dari 86 sampai jadi ketua umum saya tetap konsisten," kata Rudy.

Rudy menyebut, preman sendiri dari pandangan Megawati memiliki arti sosok orang yang pemberani. Ia menceritakan bahwa sosok tersebut kemungkinan ditangkap Megawati ketika Rudy memperjuangkan formatur tunggal di Solo saat kongres pertama PDIP Oktober 1998 lalu.

"Setiap kali pergerakan beliau karena orang berani dianggap preman, pokoknya kalau suka berantem itu preman kan begitu, ya di sana kalau ada yang ngerecoki ibu saya yang ngadepin dan sebagainya, diajak berantem tinggal berani atau tidak," katanya.

Menurut Rudy, julukan preman yang diingat Megawati tersebut karena beberapa peristiwa yang sudah dialami hingga kini. kendati demikian, Rudy tidak menampik ia memang suka berantem.

"Ya kalau Ibu Mega menyampaikan saya itu, beliau selalu mengingat peristiwa perjalanan sampai hari ini saya dianggap memang suka berantem, memang iya. Tapi saya tidak pernah merugikan orang lain, artinya tapi saya tidak pernah memalak, mencuri, mencopet. Berkelahi dengan tentara dan polisi jaman dulu itu sering digebukin dan melawan itulah yang selalu diingat ketua umum," terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement