Rabu 11 Jan 2023 00:13 WIB

PDIP: Berpartai untuk Mempersiapkan Pemimpin

Di HUT ke-50 PDIP, Megawati sindir parpol yang usung capres tapi bukan kader sendiri.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andri Saubani
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto usai perayaan HUT ke-50 PDIP di JIExpo, Jakarta, Selasa (10/1).
Foto: Nawir Arsyad Akbar/Republika
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto usai perayaan HUT ke-50 PDIP di JIExpo, Jakarta, Selasa (10/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa salah satu tugas partai politik adalah kaderisasi. Salah satu tujuannya adalah mempersiapkan pemimpin untuk masa depan bangsa.

"Berpartai ini untuk mempersiapkan pemimpin melalui pendidikan politik dan kaderisasi, fungsi rekrutmen dijalankan dengan baik," ujar Hasto usai perayaan HUT ke-50 PDIP di JIExpo, Jakarta, Selasa (10/1/2023).

Baca Juga

Ia mengatakan, PDIP telah menjalankan tugasnya dalam proses kaderisasi ketika menjadikan kadernya sebagai kepala daerah. Salah satu nama yang disebutnya adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Itu kan hasil rekrutmen, kepala daerah kita tadi diminta semua berdiri. Ya Ibu Megawati Soekarnoputri, tadi ada Pak Ganjar Pranowo, kemudian ada Wali Kota Bandar Lampung ya semuanya berkumpul di tempat ini," ujar Hasto.

Di samping itu, terdapat realitas di mana Indonesia adalah negara besar yang terdiri dari beragam masyarakat. Adapun partai politik memiliki basis massanya sendiri, yang sudah sewajarnya menghasilkan kadernya sebagai capres.

"Kita juga harus melihat realitas bahwa negara ini begitu besar, ada segmentasi partai politik menjadi representasi dari rakyat itu. Maka ini nanti akan ditentukan bagaimana segmen-segmen politik ini dikalibrasikan, menjadi sesuatu kekuatan rakyat," ujar Hasto.

"Di situlah nanti muncul capres dan cawapres yang diterima. Tidak hanya dari PDI Perjuangan, tetapi juga ada gabungan partai politik dalam kerja sama itu," sambungnya.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku membicarakan perkembangan politik dalam negeri dengan putrinya, Puan Maharani. Ia menyinggung adanya partai politik yang tak mengusung kadernya maju pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Memangnya nggak punya kader sendiri, masa dompleng-dompleng. Ini aturannya bagaimana sih," ujar Megawati dalam pidato perayaan HUT ke-50 PDIP di JIExpo, Jakarta, Selasa.

Ia menjelaskan, partai politik adalah pengusung calon presiden (capres), bukan pendukungnya. Partai politik ditegaskannya adalah organisasi politik yang harus melakukan kaderisasi, termasuk dalam pilpres.

"Internal harus mempersiapkan, saya tidak tahu lain partai gimana persiapkannya. Kalau di kita jadi kader susah, lamar dulu," ujar Megawati.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement