Ahad 08 Jan 2023 17:12 WIB

Pemprov Bengkulu Ajukan Pengiriman Vaksin Penyakit LSD ke Pusat

Penyakit LSD menyerang kulit infeksius yang disebabkan oleh virus pox.

Waspada Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) pada Sapi dan Kerbau
Foto: Republika.co.id
Waspada Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) pada Sapi dan Kerbau

REPUBLIKA.CO.ID, KOTA BENGKULU -- Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu mengajukan pengiriman vaksin untuk penyakit lump skin disease (LSD) yang menyerang hewan ternak sapi dan kerbau ke pemerintah pusat.

"Kami mengusulkan pengiriman vaksin khusus penyakit LSD ke pemerintah pusat dan saat ini kami masih menunggu pengiriman vaksin tersebut," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu M. Syarkawi di Bengkulu, Minggu.Selain itu, pihaknya kembali memperketat jalur hewan ternak di wilayah perbatasan di seluruh daerah perbatasan antar-Bengkulu seperti di Kabupaten Kaur, Kabupaten Rejang Lebong dan Kabupaten Mukomuko.

Selain itu, juga di perbatasan antar- kabupaten di Bengkulu, untuk hewan yang melintas harus menyertakan surat keterangan sehat hewan atau SKKH dari dokter tempat hewan ternak tersebut berasal."Untuk hewan ternak yang dilalulintaskan antar-wilayah harus dalam keadaan sehat dan disertai dengan surat keterangan sehat dari dokter tempat hewan tersebut berasal," ujarnya.

Sebab, sebanyak 32 ekor sapi di Kecamatan Lubuk Pinang, Kecamatan Empat Koto dan Kecamatan Kota Mukomuko, Kabupaten Mukomuko terinfeksi penyakit LSD. Wabah LSD di Kabupaten Mukomuko diduga berasal dari Provinsi Sumatera Selatan, sebab wilayah tersebut merupakan perbatasan lalu lintas hewan ternak antar provinsi.

Syarkawi mengatakan penyebaran penyakit LSD sekitar 45 persen dan tingkat kematian hewan ternak di bawah satu persen, namun jika dilihat dari penampilan hewan yang telah terinfeksi penyakit tersebut ,terdapat benjolan diseluruh tubuh hewan, sehingga tidak enak dilihat. Guna mengantisipasi penyebaran virus tersebut, pihaknya telah melakukan pengobatan dengan memberikan vitamin serta merawat benjolan di tubuh hewan yang telah terinfeksi.

Kemudian, para peternak diminta untuk melakukan menyemprotkan disinfektan alami yang diracik dari bahan-bahan herbal dan menjaga kebersihan kandang dari lalat pembawa virus dan bakteri berbahaya."Meskipun virus tidak ada obatnya, kita tetap melakukan pengobatan dengan menguatkan tubuh, perlakukan terhadap luka dan mudah-mudahan sembuh. Meskipun penyembuhannya cukup lama sekitar hingga enam bulan," ujarnya.

Penyakit LSD menyerang kulit infeksius yang disebabkan oleh virus pox. Virus tersebut baru masuk ke Indonesia pada 2022, dan terakhir ditemukan di Thailand pada 2021.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement