REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad mengimbau semua pihak menjaga rasa persatuan dan kesatuan di tahun politik menjelang Pemilu Serentak 2024.
"Mari jaga stabilitas tahun politik 2023 dengan mengedepankan rasa persatuan dan kesatuan antarsesama," kata Ansar di Tanjungpinang, Sabtu.
Menurut dia, selama ini Provinsi Kepri dikenal sebagai salah satu daerah dengan indeks kerukunan umat beragama tinggi di Indonesia, bahkan tertinggi di Pulau Sumatera pada 2021.
Masyarakat Kepri yang majemuk, lanjutnya, memiliki perilaku toleransi, sehinggabisa dikatakan hampir tidak pernah terdengar ada konflik antarsuku, agama, dan ras di daerah tersebut.
Ansar juga mengingatkan para calon peserta Pemilu 2024 dapat mewujudkan proses demokrasi yang jujur dan adil. Semua calon diimbau menghindari praktik politik yang berpotensi mencederai jalannya demokrasi menyambut Pemilu 2024.
"Politik uang hingga politicalassasination atau pembunuhan karakter lawan politikitu harus dihindari," tambahnya.
Ansar mengajak para calon peserta Pemilu 2024 mempersiapkan diri untuk bertarung secarakesatria dalam merebut hati rakyat. Jika hal itu bisa dilakukan, maka demokrasi di Indonesia akan berjalan lebih cepat dan baik.
Ia juga mengajak masyarakat yang memiliki hak pilih supaya memilih calon legislatif, calon kepala daerah, maupun presidenyang dapat membawa perubahan ke arah lebih baik.
"Masyarakat harus cerdas memilih wakil rakyat hingga pemimpin untuk kemajuan negeri ini, terlebih Provinsi Kepri tercinta," katanya.
Gubernur Ansar juga menekankan pentingnya optimalisasi peran tokoh masyarakat, tokoh agama, dan organisasi kemasyarakatan (ormas) untuk meningkatkan partisipasi pemilih agar tidak ada golongan putihpada Pemilu 2024.
"Bantuan dan kerja sama dengan semua pihak terkait sangat penting untuk memberikan informasi kepada keluarga maupun masyarakat guna mendukung serta menyukseskan Pemilu Serentak 2024," ujar Ansar.