Kamis 05 Jan 2023 14:14 WIB

Setelah Klaten, Giliran Bupati Sukoharjo Keberatan Tol Lingkar Timur-Selatan Solo

Bupati Sukoharjo menilai tol akan berdampak pada lahan sawah yang dilindungi.

Rep: C02/ Red: Agus raharjo
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) bersama Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, melakukan panen padi hasil indeks pertanaman 4 kali setahun di Desa Tegalsari, Kecamatam Weru, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (12/10).
Foto: Kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) bersama Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, melakukan panen padi hasil indeks pertanaman 4 kali setahun di Desa Tegalsari, Kecamatam Weru, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (12/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO–Bupati Sukoharjo, Etik Suryani mengaku merasa keberatan dengan adanya wacana bergulirnya proyek jalan tol lingkar timur-selatan Kota Solo. Etik menilai, proyek tersebut akan berdampak banyak pada lahan sawah yang dilindungi (LSD) yang berada di wilayah Sukoharjo.

"Terus terang saya selaku Bupati Sukoharjo bukan menolak tapi saya keberatan dengan tol ini karena akan mengganggu LSD kita banyak sekali," katanya, Rabu (4/1/2023).

Baca Juga

Selanjutnya, Etik pembangunan tersebut setidaknya akan berdampak yang mencakup sekitar tujuh kecamatan. Diantaranya Kecamatan Mojolaban, Grogol, Bendosari, Nguter, atau Gatak. Kecamatan tersebut menurutnya banyak LSD yang akan terdampak apabila proyek dijalankan.

"Karena kita dampaknya banyak LSD-nya kena semua. Kita sebagai penyangga pangan Jawa Tengah kemudian dibangunnya tol keberatannya kami nanti pengembangan kota juga terhambat," tegasnya.

Etik mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu pertemuan dengan pihak Pemkot Solo sebagai pengusul proyek tersebut. "Nanti kan mesti ada mekanisme rapat rapat dengan kabupaten kota mesti diundang. Nah, nanti akan dimintai pertimbangan-pertimbangan jadi kita bisa menyampaikannya di sana," terangnya.

Terkait pertimbangannya, Etik menjelaskan bahwa pihaknya mengusulkan jalan ringroad atau arteri bukan jalan tol lingkar. Sebab selain masyarakat bisa berinteraksi, kota juga berkembang dan ekonomi jalan.

"Kan bisa ringroad bisa menyebrang bisa berinteraksi masyarakatnya, ekonomi bisa jalan, pembangunan bisa berkembang kalau tol kan tidak bisa," ungkap dia.

Sebelumnya, Bupati Klaten Sri Mulyani menolak dibangunnya tol Lingkar Selatan tersebut. pasalnya pembangunan tersebut mengurangi lahan pertanian. "Saya tidak setuju, kan rencananya tol PSN yang rencananya dibangun ini sudah menggunakan sawah lestari. Kan mengurangi sawah pertanian lagi, kan kasihan anak cucu kitalah, nanti mau makan apa kalau sawah pertaniannya dipakai untuk tol terus," katanya.

Pihaknya mengatakan daripada membangun tol tersebut, lebih baik memperluas jalan yang sudah ada. "Jadi jalur yang sudah ada diperlebar saja wis begitu saja, diperbaiki saja," ujarnya.

Terpisah, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan bahwa setiap pembangunan pasti mempunyai efek. Baik positif maupun negatif. "Yang namanya jalan tol jalan lingkar pasti ada efek-efeknya, efek negatif positif nanti dibahas lagi ya, biar ketemu Dirjen Bina Marga dulu," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement