Kamis 05 Jan 2023 14:09 WIB

Dinkes Bangka Catat 290 Kasus Penyakit DBD Terjadi Sepanjang 2022

Jumlah kasus DBD tahun 2022 di Kabupaten Bangka mengalami peningkatan.

Pasien demam berdarah dengue (DBD). (Ilustrasi)
Foto: Republika
Pasien demam berdarah dengue (DBD). (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUNGAILIAT -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat selama tahun 2022 lalu, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di daerah itu sebanyak 290 kasus berasal sejumlah tempat. "Penyakit DBD mencapai 290 kasus berdasarkan data laporan penanganan pasien DBD di puskesmas," kata kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka dr Then Suyanti di Sungailiat, Kamis (5/1/2023).

Dia mengatakan, dari ratusan kasus DBD itu diketahui kasus terbanyak di kelurahan Kenanga mencapai lebih dari 70 kasus dan terendah di Kelurahan Gunung Muda, Kelurahan Sinar Baru dan Penangan masing - masing satu kasus.

Baca Juga

"Angka kematian akibat DBD sebanyak empat orang berasal dari Puding Besar, Kecamatan Riau Silip, Belinyu dan Kecamatan Sungailiat," katanya.

Jumlah kasus DBD tahun 2022 di Kabupaten Bangka mengalami peningkatan dua tahun sebelumnya yakni tahun 2020 sebanyak 119 kasus dan tahun 2021 sebanyak 149 kasus. Suyanti menjelaskan di saat intensitas hujan yang terus menerus memberikan dampak positif terhadap berkurangnya "breading place" (tempat perindukan) nyamuk karena akan terbawa arus air hujan yang bergerak dari dataran tinggi ke dataran rendah.

Begitu pula sebaliknya kata dia, jika curah hujan yang bersifat sporadis justru menguntungkan bagi "breading place" nyamuk untuk berkembang biak dari telur hingga fufa (jentik dewasa).

"Meskipun curah hujan tinggi seperti sekarang, saya minta masyarakat harus tetap memperhatikan kebersihan lingkungan dengan meningkatkan pemberantasan sarang nyamuk karena diketahui tempat perindukan nyamuk bukan hanya di lingkungan namun juga berada di dalam rumah," jelasnya.

Ia mengatakan, masyarakat harus memastikan lingkungan dan dalam rumah harus bersih, tumpukan barang bekas harus di timbun atau di daur ulang, tidak ada genangan air. Jika ada warga masyarakat yang mengalami kendala kesehatan hendaknya segera di puskesmas terdekat untuk mendapat perawatan tenaga medis.

"Kita harus bersama-sama mencegah kasus DBD tahun 2023, agar tidak terjadi peningkatan kasus di masyarakat," ujarnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement