Selasa 03 Jan 2023 20:27 WIB

ASDP Pindahkan Enam Kapal ke Pulau Semau Akibat Cuaca Ekstrem

Ancaman gelombang setinggi lebih dari satu meter membahayakan kapal yang berlabuh.

Gelombang tinggi. Ilustrasi
Foto: 2space.net
Gelombang tinggi. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Kupang, memindahkan enam unit kapal miliknya ke Pelabuhan Hansisi, Pulau Semau, Kabupaten Kupang karena cuaca buruk yang melanda daerah itu.

"Kami pindahkan enam kapal kami ke Hansisi untuk berlindung karena ancaman gelombang yang sangat tinggi di sekitar Dermaga Bolok," kata General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Kupang, Syamsudin di Kupang, Selasa (3/1/2023).

Baca Juga

Dia mengatakan, saat ini ancaman gelombang di dermaga Bolok sendiri lebih dari satu meter, sehingga membahayakan kapal yang berlabuh. Pada 2021 sempat ada kapal Ferry milik ASDP yang tenggelam di Pelabuhan Bolok akibat gelombang tinggi yang kemudian juga merusakkan sebuah dermaga yang baru dibangun.

ASDP Cabang Kupang sejak 27 Desember 2022 sudah menutup sejumlah rute penyeberangan karena cuaca ekstrem yang melanda perairan di Nusa Tenggara Timur. Sesuai jadwal penutupan sejumlah rute itu dilakukan mulai 27 Desember sampai Selasa (3/1/2023).

Namun, tambahnya, pembukaan rute di wilayah NTT tergantung rekomendasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BKMG) terkait cuaca yang mulai membaik. "Selain itu juga harus ada izin berlayar pihak syahbandar," ujar dia.

Sementara itu BMKG mengimbau masyarakat mewaspadai gelombang dengan ketinggian 4-6 meter yang berpeluang melanda tiga wilayah laut di NTT pada beberapa hari ke depan. Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang BMKG Syaeful Hadi mengatakan bahwa gelombang setinggi 4-6 meter itu berpeluang melanda wilayah Samudera Hindia selatan Sumba-Sabu, Samudera Hindia selatan Kupang-Rote.

"Perairan selatan Kupang-Rote yang perlu diwaspadai karena berisiko tinggi terhadap pelayaran kapal," katanya

Syaeful mengatakan, potensi gelombang 4-6 meter merupakan kategori tinggi yang berisiko tinggi terhadap pelayaran kapal kargo, kapal pesiar, feri, maupun kapal nelayan. Oleh sebab itu, kata dia, pihak operator kapal maupun para nelayan perlu meningkatkan kewaspadaan saat hendak melintasi wilayah perairan laut tersebut.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement