Ahad 01 Jan 2023 15:01 WIB

Bantah Memukul Warga, Bupati Pangandaran: Saya Usap Wajahnya

Jeje mengaku kecewa karena warga tersebut mencabut segel pemerintah.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Ilham Tirta
Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata.
Foto: Istimewa
Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata, buka suara terkait dugaan pemukulan yang dilakukannya kepada seorang warga. Ia membantah telah melakukan pemukulan tersebut.

Jeje menjelaskan, peristiwa itu terjadi ketika dirinya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke tempat hiburan di wilayah Pamugaran, Pantai Pangandaran pada Sabtu (31/12/2022), malam. Ia melihat, terdapat tempat hiburan yang sudah disegel tetap beroperasi.

Baca Juga

"Saya kemudian sidak lagi seorang diri, ternyata buka lagi. Ada yang sedang nyanyi, minuman (keras). Saya minta Satpol PP berhentikan, semua saya sita dan minta mereka ambil di pemda pada Senin," kata dia, Ahad (1/1/2023).

Jeje kemudian melanjutkan sidaknya ke tempat hiburan lain di wilayah itu. Ketika itu, ia menemukan sebuah tempat hiburan yang beroperasi dengan masih ada sisa segel tersobek di pintunya. "Saya tanya, itu yang cabut Ujang Bendo. Saya marah ke orangnya, karena ada di sana. Dia bilang atas keputusan pengadilan," kata dia.

Lantaran terus terjadi cekcok, Jeje kemudian mengusap wajah Ujang menggunakan tangannya. Tujuan agar yang bersangkutan sadar bahwa perbuatannya itu tidak benar.

"Saya usap dia, bukan dipukul. Jadi tidak memukul. Banyak saksinya. Tapi di belakang ribut," ujar Jeje.

Ia mengaku kecewa dengan sikap Ujang Bendo yang membuka segel penutupan tempat hiburan tersebut. Apalagi, yang bersangkutan bukan pemilik tempat hiburan tersebut.

"Saya kan kecewa, segel itu dipasang oleh aparat, tapi dicabut. Itu kan kehormatan pemda. Dia juga beking, bukan pemilik kafe. Kalau itu dibiarkan kan tidak bisa," kata Jeje.

Sebelumnya, Jeje dilaporkan ke aparat kepolisian oleh seorang warga pada Ahad dini hari. Bupati Pangandaran itu diduga melakukan pemukulan kepada warga.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Pangandaran, AKP Luhut Sitorus, membenarkan adanya laporan itu. Namun, ia belum mengetahui secara detail dugaan kekerasan yang terjadi.

"Laporan ada (Bupati melakukan pemukulan), tapi kita lagi lidik dulu," kata dia saat dikonfirmasi wartawan, Ahad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement