REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Pos Pemantau Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, mengimbau warga di sekitar kaki gunung tersebut untuk mewaspadai ancaman bahaya lahar. Ancaman lahar muncul mengingat saat ini potensi curah hujan sangat tinggi.
"Saat ini potensi curah hujan sangat tinggi. Di puncak gunung juga cukup tinggi, karena itu diharapkan masyarakat yang rumahnya di bawah kaki gunung harus selalu waspada," kata Kepala Pos Pemantau Gunung Ile Lewotolok, Stanis Arakian saat dihubungi dari Kupang, Kamis (29/12/2022).
Dia menjelaskan, sejumlah desa yang perlu mewaspadai ancaman lahar dari puncak gunung adalah Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona. Abu vulkanik itu dapat mengakibatkan gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya.
"Maka masyarakat yang berada di sekitar gunung tersebut agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit," katanya.
Selain itu, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai yang berhulu di puncak gunung agar mewaspadai ancaman bahaya lahar saat hujan. Seluruh masyarakat maupun instansi pemerintah diminta terus memantau perkembangan status maupun rekomendasi dari pihak yang berwenang.
Menurut Stanis, sampai saat ini aktivitas vulkanik di gunung itu masih stabil, baik seismik maupun visual. Meski demikian, dia meminta masyarakat tetap siaga karena perkembangan belakangan ini masih terjadi peningkatan vulkanik yang mengindikasikan ada suplai pasokan magma baru.
"Untuk itu tetap siaga dan terus mengikuti rekomendasi dari pihak yang berwenang," kata dia.