Kamis 29 Dec 2022 20:09 WIB

Kapolri Ingatkan Agar Semua Dukung Pemilu Sehat

Walau beda pandangan maupun pilihan politik tapi jangan membuat masyarakat terpecah.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Purnomo.
Foto: tangkapan layar
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Purnomo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengingatkan semua pihak agar mendukung Pemilihan Umum dan Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024 berjalan sehat. "Bagaimana mendorong agar perjalanan politik, perjalanan pemilu ini betul-betul berjalan dengan baik, dengan sehat dan menunjukkan kematangan-kematangan demokrasi Bangsa Indonesia. Oleh karena itu tentunya tidak ada kata lain yang namanya sosialisasi, edukasi harus terus dilakukan," kata Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo di Jakarta Kamis (28/12/2022).

Sehingga, lanjut Kapolri pemilu ke depan menjadi pemilu yang aman, damai dan betul-betul menjadi pesta rakyat. "Betul-betul menjadi pesta rakyat, pesta demokrasi, yang namanya pesta itu semuanya senang, jadi kalau masalah pilihan menang atau kalah itu risiko di dalam suatu kompetisi, namun suasana keakraban, suasana kegembiraan di dalam pesta demokrasi itu tetap ada," kata dia.

Baca Juga

Menurut Kapolri walaupun berbeda pandangan maupun pilihan politik, tapi hal itu tidak membuat masyarakat menjadi pecah. "Dan ini yang harus dijaga, berapa hal yang tentunya harus diperkuat, disinergikan," ucapnya.

Semua pihak menurut Kapolri perlu mendorong agar masing-masing calon peserta pemilu nantinya saling adu program, ide-ide visi misi yang tentunya menarik dibanding dengan cara-cara yang mungkin justru membawa pada kemunduran.

"Tentunya agenda pembangunan nasional yang saat ini sudah bisa dicapai mungkin akan terus bisa dilanjutkan bahkan bisa ditingkatkan (jika pesta demokrasi 2024 berhasil berjalan dengan baik), pertumbuhan ekonomi tentunya akan semakin meningkat," katanya.

Namun, lanjut Kapolri kalau pemilu gagal, yang terjadi malah polarisasi, bonus demografi yang harusnya bisa dimanfaatkan justru menjadi bencana demografi, terjadi kemunduran proses pembangunan yang akan berdampak terhadap perpecahan dan juga ujung-ujungnya rakyat ataupun masyarakat yang akan dirugikan.

"Jadi hal ini yang tentunya harus diantisipasi ke depan bagaimana mendorong agar perjalanan politik, perjalanan pemilu ini betul-betul berjalan dengan baik, dengan sehat dan menunjukkan kematangan demokrasi Bangsa Indonesia," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement