Kamis 29 Dec 2022 05:22 WIB

Akhir Tahun, Sukabumi Percepat Penanganan Stunting

Secara holistik stunting akan mengganggu pencapain SD unggul

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi memberikan arahan dalam pertemuan penguatan Surveilans Gizi dalam menekan angka stunting di Ruang Pertemuan Hotel Balcony Sukabumi, Rabu (19/10/2022).
Foto: dokpim pemkot sukabumi
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi memberikan arahan dalam pertemuan penguatan Surveilans Gizi dalam menekan angka stunting di Ruang Pertemuan Hotel Balcony Sukabumi, Rabu (19/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Pemkot Sukabumi menggencarkan upaya percepatan penurunan stunting. Langkah tersebut dengan melakukan sosialisasi penanganan stunting hingga ke wilayah.

Salah satunya dilakukan di Aula Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi, Rabu (28/12/2022). Hadir dalam kesempatan tersebut Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi bersama Tim Ketua TP-PKK Fitri Hayati Fahmi.

Baca Juga

'' Pascapandemi Covid-19 ada tantangan lagi berhubungan dengan Stunting,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. Semangatnya dengan berbagai cara menghadirkan sumber daya sehat, cerdas dan produktif.

Penurunan angka stunting secara holistik karena stunting akan mengganggu pencapain SDM unggul. Oleh karenanya koordinasi pemerintah dengan berbagai elemen berkolaborasi dalam penanganan stunting. Upaya ini dalam mewujudkan sumber daya manusia yang, sehat, cerdas, dan produktif melalui percepatan penurunan stunting secara holistik, integratif dan berkualitas.

Selain itu berkoordinasi dan sinergi kementrian atau lembaga, pemerintah daerah dan pemangku kepentingan. Di mana, percepatan penurunan stunting melalui intervensi spesifik yakni kegiatan yang dilaksanakan untuk mengatasi penyebab langsung terjadi stunting

Selain itu intervensi sensitif kegiatan yang dilaksanakan untuk mengatasi penyebab tidak langsung terjadi stunting. Fahmi menuturkan ada 6 strategi penanganan stunting yakni menurunkan prevalensi, meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan keluarga menjamin asupan gizi, perbaiki pola asuh peningkatan, akses dan mutu layanan kesehatan, dan peningkatan akses air minum dan sanitasi.

Di sisi lain, Fahmi menerangkan dalam acara G20 Indonesia masuk 16 besar negara di dunia dan 10 tahun mendatamg Indonesia ditargetkan masuk 10 besar dan pada saat Indonesia emas pada 2045 masuk 4 besar.

Di tahun tersebut bukan panggung pemimpin sekarang melainkan anak-anak generasi penerus. Sehingga harus mempersiapkan anak menjemput Indonesia emas di 2045 mendatang. Diantara yang harus dipersiapkan menjaga mempersiapkan anak 4 kriteria yakni IQ cerdas, fisik sehat, akhlak terpuji, dan ibadah kuat.

'' Kami mempersiapkan empat kriteria itu, salah satu fokusnya stunting,'' kata Fahmi. Indonesia emas tidak akan mungkin diraih ketika generasi mengalami stunting dan bagaiaman calon ibu sehat dan melahirkan anak sehat.

Sebelumnya, Pemkot Sukabumi menjadi daerah yang tercepat dalam penyelesaian audit stunting. Sehingga terpilih secara nasional bersama dua daerah lainnya sebagai lokasi best practice audit stunting.

Hal ini disampaikan dalam kegiatan coaching audit stunting yang diikuti secara virtual oleh Pemerintah Daerah se-Indonesia, pada Selasa, 13 September 2022 lalu. Dalam kegiatan tersebut, Pemerintah Kota Sukabumi yang dijadikan sebagai narasumber, menghadirkan diantaranya Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami dan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Sukabumi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement