REPUBLIKA.CO.ID, LARANTUKA -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberi peringatan dini kepada masyarakat terkait siaga hujan lebat yang melanda wilayah Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Kabupaten Sikka berstatus siaga hujan lebat yang perlu diwaspadai masyarakat karena berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi berkaitan dengan prakiraan cuaca berbasis dampak hujan lebat di wilayah NTT yang berlaku 28-29 Desember, Rabu (28/12/2022).
Kabupaten Sikka di Pulau Flores, merupakan satu-satunya daerah di NTT yang berstatus siaga dampak hujan lebat. Sementara sejumlah daerah lain berstatus waspada, yaitu Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Malaka, Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Flores Timur, Alor, Sumba Barat Daya.
Agung menjelaskan kondisi status dampak hujan lebat yang ada perlu diwaspadai, karena dapat menimbulkan berbagai dampak, seperti terjadi longsor berupa guguran bebatuan atau erosi tanah dalam skala menengah. Selain itu, volume air sungai meluap menimbulkan aliran banjir yang berbahaya dan dapat mengganggu masyarakat dalam skala menengah.
Agung mengimbau masyarakat di daerah terdampak cuaca melakukan langkah-langkah mitigasi bencana, seperti tidak beraktivitas di luar rumah atau tidak perlu keluar rumah saat terjadi hujan lebat jika tidak ada keperluan yang bersifat mendesak.
"Masyarakat perlu terus mengikuti perkembangan informasi cuaca dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait kebencanaan untuk mitigasi dan penanggulangan bencana," katanya.