REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR--Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menambah alat berat untuk mempercepat pembersihan puing rumah yang ambruk akibat gempa di wilayah zona oranye agar dapat dibangun kembali.
Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur Selasa, mengatakan upaya cepat pembersihan puing rumah agar warga yang tinggal di pengungsian dapat mendirikan hunian sementara sambil menunggu pembangunan rumah kembali oleh pemerintah.
"Kita akan berkoordinasi lintas sektoral dan swasta agar dapat membantu alat berat jenis loader dan beckhoe plus truk untuk membersihkan puing rumah warga di wilayah terdampak mulai dari Kecamatan Pacet, Cugenang, Cianjur dan Warungkondang," katanya.
Penggunaan alat berat dinilai dapat lebih cepat dalam menyingkirkan material rumah yang ambruk akibat gempa 5,6 magnitudo yang mengguncang Cianjur, Senin (21/12/2022), sehingga jumlah warga yang tinggal di pengungsian dapat berkurang.
Terlebih warga korban gempa sudah terlalu lama berada di dalam tenda yang tidak se-nyaman tinggal di dalam rumah, sehingga mereka akan dibangunkan hunian sementara ditambah bantuan jaminan hidup berupa bantuan tunai sampai rumahnya dibangun kembali.
"Kalau kondisi lahan yang tersedia mencukupi, segera kita bangunkan hunian sementara, setidaknya mereka tidak lagi berdesakan di dalam tenda pengungsian. Hunian sementara akan dibangun di bekas rumah mereka yang ambruk," kata Herman.
Sementara terkait hunian sementara, Palang Merah Indonesia (PMI) telah mendirikan 150 unit hunian darurat berukuran 6X4 di beberapa desa di Kecamatan, Pacet, Cianjur dan Cugenang yang seluruhnya sudah diisi pemilik sambil menunggu rumah mereka dibangun.
Wakil Sekretaris PMI Cianjur, Aris Julianto, mengatakan hingga saat ini permintaan hunian darurat dari warga korban gempa terus bertambah setiap harinya dengan jumlah permintaan sekitar 400 hunian tersebar di Kecamatan Cianjur dan Cugenang.
"Kita upayakan dapat terbangun sampai pertengahan bulan Januari, pendirian hunian darurat selain melibatkan relawan, kami juga mengajak warga bergotong-royong agar pembangunan cepat selesai, per hari tim relawan dapat membangun 15 hunian darurat," katanya.