Selasa 27 Dec 2022 06:52 WIB

Waspada Cuaca Ekstrem Saat Wisata Alam, Hujan 2 Jam Harus Siaga

Wisatawan diminta selalu memastikan informasi cuaca ekstrem dari BMKG.

Wisatawan menikmati panorama di kawasan wisata Gua Sarang pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Sabang, Aceh, Minggu (25/12/2022). Objek wisata Gua Sarang yang memiliki spot eksotis di Pulau Weh merupakan salah satu destinasi yang masuk dalam Anugerah Pesona Indonesi (API) Award yang ramai kunjungi wisatawan domestik dan mancanegara. Waspada Cuaca Ekstrem Saat Wisata Alam, Hujan 2 Jam Harus Siaga
Foto: ANTARA FOTO / Irwansyah Putra
Wisatawan menikmati panorama di kawasan wisata Gua Sarang pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Sabang, Aceh, Minggu (25/12/2022). Objek wisata Gua Sarang yang memiliki spot eksotis di Pulau Weh merupakan salah satu destinasi yang masuk dalam Anugerah Pesona Indonesi (API) Award yang ramai kunjungi wisatawan domestik dan mancanegara. Waspada Cuaca Ekstrem Saat Wisata Alam, Hujan 2 Jam Harus Siaga

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan kesiapsiagaan masyarakat akan cuaca ekstrem saat akan berwisata pada masa libur Natal dan Tahun Baru 2023.

Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan masyarakat yang berwisata di kawasan sungai, air terjun, dan pantai perlu waspada.

Baca Juga

Untuk masyarakat yang berlibur di aliran sungai dan air terjun, katanya, terutama saat ini sedang tren berwisata glamping jika terjadi hujan lebat lebih dari dua jam harus bersiaga.

"Kalau terjadi hujan lebih dari dua jam, visibility (pandangan) kita kurang, maka segera naik ke tempat yang lebih aman. Tunggu sampai hujan reda satu-dua jam. Lihat apabila tidak terjadi peningkatan debit signifikan baru kita kembali lagi," ujar Abdul dalam acara daring Disaster Briefing di Jakarta, Senin (26/12/2022).

Kemudian untuk masyarakat yang berwisata di pinggir pantai, Abdul mengingatkan agar selalu memastikan informasi cuaca ekstrem dari BMKG. "Karena biasanya membawa gelombang pasang. Itu benar-benar ter-update di lokasi di mana kita sedang berwisata," ujar dia.

BMKG telah menyampaikan pada libur Natal dan Tahun Baru 2023 potensi cuaca ekstrem masih ada karena adanya anomali cuaca di beberapa tempat. Kementerian Perhubungan telah menyampaikan ada 44 juta masyarakat yang bepergian untuk liburan. Di tengah pandemi Covid-19 yang mulai landai, masyarakat sudah mulai bebas bepergian.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement