Senin 26 Dec 2022 19:44 WIB

Wanita Emas Sebut Dirinya Minta Maaf karena Diintimidasi Ketua KPU 

Dalam video awal itu, Hasnaeni menyebut dirinya dilecehkan oleh Hasyim.

Rep: Febryan. A/ Red: Agus Yulianto
Tangkapan layar video wanita emas minta maaf ke Ketua KPU  Hasyim Asyari terkait dugaan asusila
Foto: Dok istimewa
Tangkapan layar video wanita emas minta maaf ke Ketua KPU  Hasyim Asyari terkait dugaan asusila

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Republik Satu, Mischa Hasnaeni Moein yang dijuluki sebagai Wanita Emas menyebut dirinya ditekan oleh Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari ketika membuat permintaan maaf kepada pimpinan lembaga penyelenggara pemilu itu atas dugaan pelecehan seksual. 

"Atas intimidasi, tekanan, dan ancaman tersebut di atas saya dengan terpaksa membuat video (klarifikasi)," kata Hasnaeni dalam keterangannya tertulisnya yang dikirimkan lewat kuasa hukumnya, Farhat Abbas, Senin (26/12). 

Baca Juga

Sebagai informasi, Hasnaeni merupakan Ketua Umum Partai Republik Satu, partai yang gagal lolos Pemilu 2024. Perempuan yang dijuluki Wanita Emas itu kini sedang ditahan oleh Kejaksaan Agung sebagai tersangka penyelewengan penggunaan dana PT Waskita Beton Precast. 

Adapun kasus dugaan pelecehan seksualnya mulai mencuat ketika video testimoni Hasnaeni beredar beberapa waktu lalu. Dalam video awal itu, Hasnaeni menyebut dirinya dilecehkan oleh Hasyim. Dia menyebut, Hasyim mengiming-imingi bakal meloloskan partainya sebagai peserta Pemilu 2024. 

Setelah itu, Hasnaeni lewat kuasa hukumnya Farhat Abbas melaporkan Hasyim ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) pada Kamis (22/12). Lalu pada hari ini, Senin (26/12), beredar video Hasnaeni mengklarifikasi tuduhannya terhadap Hasyim dan menyampaikannya permohonan maaf. 

Tak lama usai video permintaan maaf itu beredar, Farhat Abbas langsung mengirimkan keterangan tertulis Hasnaeni kepada wartawan. Dalam keterangan tertulis itu, Hasnaeni menjelaskan kronologi intimidasi yang dialaminya sampai akhirnya mau membuat video permintaan maaf. 

Hasnaeni mulanya pada 6 November 2022 memberikan surat kuasa khusus kepada Farhat Abbas untuk melaporkan Hasyim ke DKPP dan polisi. Farhat Abbas lantas melayangkan surat somasi kepada Hasyim agar mengklarifikasi dugaan asusila tersebut. Surat somasi dikirimkan tiga kali, yakni tanggal 16, 21, dan 24 November 2022. 

Tapi, kata Hasnaeni, Hasyim tak mengindahkan surat somasi itu. Hasyim tidak pernah menemui Farhat untuk memberikan klarifikasi. 

Hasnaeni mengatakan, alih-alih merespons surat somasi, Hasyim justru mengancam dirinya. Ancaman disampaikan selama surat somasi dikirimkan. "Hasyim Asy'ari mengancam saya dengan memberitahukan bahwa hukuman kasus saya akan diperberat jika tetap melaporkan (Hasyim) ke DKPP dan kepolisian," kata Hasnaeni. 

Karena ancaman itu lah, ujar Hasnaeni, dirinya terpaksa membuat video klarifikasi dan permohonan maaf pada 11 Desember 2022, yang videonya beredar hari ini. Dirinya mengaku, juga terpaksa mencabut surat kuasa khusus kepada Farhat. 

Kendati begitu, kata Hasnaeni, dirinya kembali memberikan surat kuasa kepada Fathat pada 22 Desember. Dirinya juga menandatangani berkas laporan DKPP pada tanggal tersebut. 

Sementara itu, Farhat menegaskan, bahwa video klarifikasi Hasnaeni itu tidak hanya dibuat dalam tekanan, tapi juga tidak relevan lagi. Sebab, video itu dibuat pada 11 Desember 2022, sedangkan Hasnaeni menandatangani. berkas laporan DKPP pada 22 Desember. Artinya, video itu dibuat sebelum Hasnaeni melaporkan Hasyim. 

Republika telah berupaya meminta penjelasan Hasyim terkait tudingan ini. Namun, hingga berita ini ditulis, Hasyim belum memberikan jawaban. 

Hasyim diketahui hanya memberikan komentar singkat atas tudingan ini usai Farhat membuat laporan di DKPP pada 22 Desember. "Kami mengikuti perkembangan pengaduan ke DKPP tersebut," ucap Hasyim kepada wartawan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement