Senin 26 Dec 2022 11:33 WIB

Jumlah Wisatawan yang Tertahan di Karimunjawa Bertambah

Lalu lintas penyeberangan ke Karimunjawa dinyatakan belum normal karena faktor cuaca.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Andi Nur Aminah
Wisatawan berjalan di dermaga pelabuhan Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah (ilustrasi)
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Wisatawan berjalan di dermaga pelabuhan Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Jumlah Wisatawan yang Tertahan di Karimunjawa Bertambah

 

Baca Juga

Senin ini pengumuman kapal penyeberangan belum dapat beroperasi kembali dikeluarkan.

 

 

SEMARANG -- Ratusan wisatawan masih tertahan di kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah menyusul cuaca buruk dan gelombang tinggi di perairan utara Jawa Tengah. Bahkan jumlah wisatawan yang tertahan di kepulauan ini terus bertambah, setelah lalu lintas penyeberangan ke Karimunjawa dinyatakan belum normal oleh otoritas keselamatan pelayaran setempat.

“Hingga hari ini, lalu lintas penyeberangan dari dan ke Karimunjawa belum normal,” ungkap Kepala Syahbandar Karimunjawa, Sunu Retmawanto yang dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (26/12/2022).

Ia menyebutkan, penyeberangan Jepara-Karimunjawa PP yang dilayani oleh Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Siginjai maupun Kapal Motor Cepat (KMC) Express Bahari kembali tidak beroperasi karena cuaca buruk dan gelombang tinggi. Melalui surat No: 80/Mkt/ SIM/-Jpr/XII/2022, PT Pelayaran Sakti Inti Makmur (SIM) selaku operator KMC Express Bahari kembali mengeluarkan pengumuman periha tidak dapat berlayarnya KMC Express Bahari rute Jepara-Karimunjawa PP pada Senin ini.

Pihak PT ASDP juga mengeluarkan pengumuman pada 26 Desember 2022, KMP Siginjai tidak diberangkatkan menuju Karimunjawa, dikarenakan kondisi cuaca buruk di Laut Jawa. Sunu juga menyampaikan, akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi di Laut Jawa, terhitung sejak Jumat (23/12/2022) sampai dengan hari ini tidak ada kedatangan maupun keberangkatan kapal penumpang pada pelabuhan karimunjawa.

“Hal ini dikarenakan kondisi cuaca di laut Jawa (perairan utara Jawa Tengah) yang cenderung beku dan gelombang laut belum aman untuk aktivitas pelayaran,” jelasnya.

Sementara itu, dengan tidak beroperasinya penyeberangan dari dan ke Karimunjawa dalam empat hari terakhir, jumlah wisatawan yang tertahan dan belum bisa keluar dari kepulauan Karimunjawa terus bertambah. Sebelumnya, pihak Ditpolairud Polda Jawa Tengah menyampaikan, akibat cuaca yang cenderung ekstim, setidaknya ada sebanyak 215 wisatawan yang sampai dengan hari ini masih tertahan di Karimunjawa, akibat cuaca di perairan Laut Jawa yang tidak bersahabat.

Namun hingga saat ini, sejumlah biro wisata masih mendata jumlah wisatawan yang seharusnya sudah keluar dari karimunjawa namun masih tertahan. “Terakhir jumlahnya sudah mencapai 318 wisatawan,” tambah Sunu.

Seperti diberitakan sebelumnya, cuaca buruk serta gelombang di Laut Jawa yang mencapai ketinggian 2,5 hingga empat meter. Ini mengakibatkan ratusan wisatawan tertahan di kepulauan Karimunjawa.

Mereka belum dapat kembali ke Jepara maupun Semarang setelah lalulintas penyeberangan laut dari dan ke kepulauan Karimunjawa tidak beroperasi demi alasan keamanan dan keselamatan pelayaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement