Ahad 25 Dec 2022 20:11 WIB

BMKG Ingatkan Dampak Cuaca Ekstrem di Wilayah Bali pada 25-27 Desember

Kondisi cuaca ekstrem di Bali secara umum disebabkan oleh musim hujan.

Calon penumpang antre memasuki KM Binaiya yang bersandar di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Selasa (20/12/2022). PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) menyiapkan 69 unit kapal yang terdiri atas 26 kapal penumpang dengan 32.447 kursi di 76 pelabuhan dan 43 kapal perintis dengan 16.706 kursi di 281 pelabuhan selama libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Calon penumpang antre memasuki KM Binaiya yang bersandar di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Selasa (20/12/2022). PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) menyiapkan 69 unit kapal yang terdiri atas 26 kapal penumpang dengan 32.447 kursi di 76 pelabuhan dan 43 kapal perintis dengan 16.706 kursi di 281 pelabuhan selama libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, Bali, kembali mengingatkan masyarakat agar mewaspadai dampak cuaca ekstrem seperti banjir, angin kencang, pohon tumbang, dan kilat/petir di sebagian besar wilayah Bali pada 25-27 Desember 2022. Kondisi cuaca di Bali secara umum disebabkan oleh musim hujan.

Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho sebagaimana dikutip dari keterangan tertulisnya di Denpasar, Ahad (25/12/2022) mengingatkan nelayan dan masyarakat yang beraktivitas di laut, termasuk para pelaku kegiatan wisata bahari, agar mewaspadai potensi gelombang laut tinggi yang dapat mencapai 2 meter atau lebih di sekitar perairan utara dan selatan Bali pada rentang waktu tersebut.

Baca Juga

Prediksi cuaca 3 hari ke depan, cuaca secara umum berpotensi hujan ringan sampai dengan hujan lebat di sebagian besar wilayah Bali. Angin umumnya bertiup dari arah barat daya ke arah barat dengan kecepatan berkisar 8 sampai dengan 40 kilometer per jam.

"Tinggi gelombang laut di perairan utara Bali berkisar antara 0,5--2,5 meter, di perairan selatan Bali berkisar antara 1--3 meter, di Selat Bali berkisar antara 0,5--2,5 meter, dan di Selat Lombok berkisar antara 0,5--2,5 meter," ujarnya.

Dari prediksi itu, BMKG Wilayah III Denpasar pun mengeluarkan peringatan dini untuk masyarakat agar senantiasa mewaspadai dampak dari hujan sedang sampai dengan hujan lebat yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang di sebagian besar wilayah Bali. Dampak itu di antaranya pohon tumbang, banjir, genangan air, tanah longsor.

Tidak hanya itu, isi peringatan dini lainnya juga meminta masyarakat mewaspadai potensi angin kencang dan tinggi gelombang laut yang dapat mencapai 2 meter atau lebih di Laut Bali, Selat Bali, Selat Badung, Selat Lombok, perairan selatan Bali, dan Samudera Hindia di selatan Bali.

Sementara itu, untuk kondisi cuaca pada Ahad, BMKG melaporkan cuaca secara umum hujan ringan sampai dengan hujan lebat di sebagian besar wilayah Bali.

"Suhu udara berkisar antara 22--32 derajat Celsius dengan kelembapan udara berkisar antara 70--95 persen. Angin umumnya bertiup dari arah barat daya ke barat laut dengan kecepatan berkisar antara 8--45 kilometer per jam. Tinggi gelombang laut di perairan utara Bali berkisar antara 0,5--2 meter, di perairan selatan Bali berkisar antara 1--4 meter, di Selat Bali berkisar antara 0,5--2,5 meter, dan di Selat Lombok berkisar antara 0,5--2,5 meter," kata Cahyo dalam siaran tertulis yang sama.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement