Sabtu 24 Dec 2022 01:18 WIB

Epidemiolog: Warga yang Punya Komorbid Tetap Taati Prokes

Kemungkinannya setelah tahun baru nanti akan ada penghapusan PPKM kalau kasus tidak

Rep: febrian fachri/ Red: Hiru Muhammad
Anggota BPBD DIY membagikan bahan protokol kesehatan untuk wisatawan di kawasan Malioboro, Yogyakarta, Jumat (16/12/2022) Sebanyak 150.175 pcs bahan protokol kesehatan dibagikan untuk wisatawan, pengguna jalan, dan pelaku usaha wisata jelang libur Nataru. Bahan protokol kesehatan ini berisi masker, hand sanitizer, dan sabun cuci tangan. Kegiatan ini bertujuan mengingatkan kembali penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi Covid-19 yang terlah terbukti dapat mencegah serta menekan angka penularan Covid-19.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Anggota BPBD DIY membagikan bahan protokol kesehatan untuk wisatawan di kawasan Malioboro, Yogyakarta, Jumat (16/12/2022) Sebanyak 150.175 pcs bahan protokol kesehatan dibagikan untuk wisatawan, pengguna jalan, dan pelaku usaha wisata jelang libur Nataru. Bahan protokol kesehatan ini berisi masker, hand sanitizer, dan sabun cuci tangan. Kegiatan ini bertujuan mengingatkan kembali penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi Covid-19 yang terlah terbukti dapat mencegah serta menekan angka penularan Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU- Ahli Epidemiologi Riau, Wildan Asfan Hasibuan, mengingatkan kepada masyarakat yang lansia dan memiliki penyakit komorbid agar agar tetap mematuhi protokol kesehatan. Wildan menekankan prokes yang ketat saat momen Nataru yang biasanya selalu terjadi kerumunan dimana-mana.

Menurut Wildan, meski pemerintah sudah memberikan pelonggaran, namun prokes tetap harus dijalankan untuk menjaga diri kita dan orang lain dari penularan Covid-19.

Baca Juga

"Khususnya mereka yang punya komorbid dan vaksinasi nya belum lengkap, itu sebisa mungkin tetap menjalankan protokol kesehatan," kata Wildan, Jumat (23/12/2022).

Wildan berharap dengan kerjasama semua mematuhi protokol kesehatan, bisa menurunkan penyebaran Covid-19 saat libur Nataru ini.

Supaya begitu selesai momen Nataru, tidak ada lagi tren lonjakan kasus Covid-19 dan bisa saja pemerintah menetapkan Pandemi Covid-19 ini menjadi endemi.

"Sekarang masih dilakukan kajian oleh Kemenkes, kemungkinannya setelah tahun baru nanti akan ada penghapusan PPKM kalau kasus tidak naik, bisa saja nanti Pandemi ini berubah menjadi endemi. Kalau memang hasil kajian Kemenkes kekebalan kelompok itu sudah tercapai," ujar Wildan.

Sementara untuk update Covid-19 di Riau, pada Kamis (22/12/2012) terdapat 10 penambahan kasus baru pasien terkonfirmasi Covid-19. Di hari yang sama ada 8 orang pasien yang dinyatakan sembuh dan tidak ada penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Sehingga total kumulatif kasus terkonfirmasi Covid-19 hingga saat ini 154.455 orang. Dengan rincian 92 orang isolasi mandiri, 34 orang dirawat di rumah sakit, 149.789 orang sembuh dan 4.540 orang meninggal dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement