REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran telah mempersiapkan terjadinya lonjakan kunjungan wisatawan pada momen Natal dan tahun baru (Nataru). Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah pengaturan lalu lintas dan menyiagakan posko kesehatan di sejumlah objek wisata.
Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata, mengatakan, pihaknya telah menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan sejumlah pihak untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan pada momen Nataru pada Rabu (21/12/2022). Dalam rakor itu, pihaknya menyiapkan sejumlah rencana pengamanan yang akan dilaksanakan pada momen Nataru.
"Kami akan melakukan pengaturan lalu lintas, penyiagaan posko kesehatan, dan memperhatikan titik jalan yang sedang diperbaiki. Kami sudah sangat siap (menyambut momen Nataru)," kata dia, Kamis (22/12/2022).
Menurut dia, berkaca dari pengalaman, kepadatan wisatawan di Kabupaten Pangandaran pada momen Nataru terjadi saat malam tahun baru. Untuk mengantisipasinya, pihaknya sudah menentukan rekayasa arus lalu lintas yang akan dilakukan.
Ihwal maraknya hoaks mengenai bencana gempa bumi dan tsunami di Kabupaten Pangandaran, Jeje mengatakan, kejadian bencana itu hanya Allah yang tahu. Apalagi, bencana gempa bumi dan tsunami tak bisa diprediksi.
"Tsunami di Pangandaran kan 2006. Masa tsunami ini kan ratusan tahun. Saya kira Pangandaran aman," ujar dia.
Mengenai antisipasi bencana hidrometrologi, Jeje mengatakan, pihaknya telah menyiagakan sejumlah alat berat di sejumlah titik rawan longsor. Namun, apabila cuaca kondusif, ia mengira tak akan terjadi bencana tanah longsor di Kabupaten Pangandaran.
Selain itu, Pemkab Pangandaran juga menyoroti aspek keselamatan wisatawan ketika bermain di pantai. Jeje tak ingin adanya kecelakaan laut saat momen Nataru kali ini.
"Kami juga sudah siagakan balawista untuk mencegah terjadinya kecelakaan laut. Biasanya itu kan karena berenang di pagi hari dan berenang di tempat terlarang. Itu akan jadi fokus kita untuk pengawasan, beserta rambu dilengkapi," ujar dia.
Kepala Polres (Kapolres) Pangandaran, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Hidayat, mengatakan, pihaknya akan menyiagakan sekitar 225 personel dibantu sekitar 50 personel TNI. Selain itu, pengamanan momen Nataru juga akan melibatkan instansi lain, seperti Dishub, Satpol PP, Basarnas, Balawista, dan Pramuka, serta personel bantuan dari Polda Jabar.
Salah satu fokus dalam pengamanan momen Nataru di Kabupaten Pangandaran adalah masalah kemacetan. Menurut Hidayat, pihaknya akan menerapkan rekayasa lalu lintas seperti pada momen libur Lebaran.
"Kami akan coba kembali pola yang digunakan seperti lebaran, tapi akan dimodifikasi. Karena melihat jumlah kunjungan diperkirakan akan lebih sedikit. Jadi ada penurunan kunjungan, tapi kami tetap antisipasi semua agar berjalan lancar," kata dia.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran, Tonton Guntari, mengatakan, kunjungan wisatawan ke Kabupaten Pangandaran akan ramai. Apalagi, saat ini terdapat objek wisata baru di Kabupaten Pangandaran, yaitu Aquarium Indonesia Pangandaran. Menurut dia, kunjungan wisatawan ke Kabupaten Pangandaran akan meningkat usai momen Natal.
Namun, Tonton menilai, kunjungan wisatawan pada Nataru kali ini tak akan seramai momen serupa sebelumnya. Apalagi, saat ini kunjungan wisatawan ke Kabupaten Pangandaran sedang menurun sejak beberapa pekan terakhir.
"Kami juga prediksi momen Nataru ramai, tapi tidak akan seramai yang diprediksi sebelumnya, momen Nataru tahun-tahun sebelumnya. Soalnya kondisi sedang seperti ini, banyak bencana, hoaks juga banyak. Itu berpengaruh juga terhadap kunjungan wisatawan," kata dia.