Rabu 21 Dec 2022 16:16 WIB

Polrestabes Makassar Periksa Puluhan Saksi Insiden Tarik Tambang Maut

Masita B, warga Kelurahan Ballaparang, Makassar meninggal di lokasi tarik tambang.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Detik-detik peserta tarik tambang yang meninggal.
Foto: Tangkapan layar
Detik-detik peserta tarik tambang yang meninggal.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Penyidik Polrestabes Makassar telah memeriksa 25 saksi dalam insiden tarik tambang maut yang digelar Ikatan Keluarga Alumni Universitas Hasanuddin (IKA Unhas) Sulawesi Selatan di Kota Makassar, Ahad (18/12/2022), yang menewaskan satu orang warga.

Kapolrestabes Makassar Kombes Budhi Haryanto mengatakan penanganan kasus dugaan adanya tindak pidana dalam pelaksanaan kegiatan itu terus dikebut dan sudah memeriksa puluhan saksi. "Yang diperiksa sesuai dengan laporan anggota itu sudah 25 orang," ujarnya di Kota Makassar, Rabu (21/12/2022).

"Awalnya diperiksa sembilan orang kemudian ditambah 16 orang lagi malamnya. Jadi total sudah 25 orang," ujar Budi menambahkan. Dia mengatakan, kasus yang ditangani anggotanya masih dalam tahap penyelidikan. Penyidik masih mencari keterangan saksi pendukung, apakah kasus memenuhi unsur pidana atau tidak.

Budi menyampaikan, para saksi yang dimintai keterangannya adalah orang yang berkaitan erat dengan kegiatan tarik tambang itu termasuk yang berada di lokasi kejadian. "Semua yang dimintai keterangannya itu orang yang ada di lokasi dan yang terkait lainnya," ucapnya.

Sebelumnya, pada pelaksanaan tarik tambang untuk pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) itu menghadirkan 5.000 orang peserta. Kegiatan tarik tambang dilaksanakan di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Makassar, itu diadakan oleh IKA Unhas.

Penyelenggara kegiatan menyiapkan tali tambang sepanjang 1.540 meter dengan peserta di kedua sisi masing-masing 2.500 orang. Dalam pertandingan tersebut terjadi insiden yang mengakibatkan satu orang bernama Masita B, warga di Jalan Kelapa Tiga, Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar menjadi korban.

Dia terjatuh ke dalam saluran air karena terdorong tali tambang dengan keras hingga kepalanya terbentur beton. Hal itu membuat korban mengeluarkan banyak darah. Masita diketahui merupakan ketua RT 001, RW 007, Kelurahan Ballaparang.

Terdapat sejumlah peserta lainnya mengalami luka-luka lebam dan mengeluarkan darah saat terjatuh. Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto yang juga Ketua IKA Unhas Sulsel itu tidak menyangka jika kegiatan tarik tambang pemecahan rekor akan mengalami korban jiwa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement