REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga juga daging ayam di tingkat pedagang Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur (Jaktim), mengalami kenaikan menjelang Hari Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Pedagang di Pasar Kramat Jati, Suryanti (33 tahun), mengatakan harga daging ayam saat ini mencapai Rp 32 ribu per ekor atau naik dari sebelumnya Rp 28 ribu per ekor.
"Ada yang per ekornya dari harga Rp 28 ribu naik ke Rp 32 ribu. Ukuran lebih gede sebelumnya Rp 40 ribu sekarang jadi Rp 45 ribu," kata Suryanti saat ditemui di Pasar Kramat Jati, Jaktim, Selasa (20/12/2022).
Suryanti menjelaskan, untuk daging ayam berukuran paling besar harganya juga naik dari Rp 50 ribu menjadi Rp 55 ribu. Dia mengatakan, kenaikan harga ayam tersebut sudah terjadi sejak 8 Desember 2022 dan hingga saat ini belum menunjukkan penurunan harga.
Akibatnya, kata dia, para pedagang mengeluh karena mereka harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk modal usaha. "Saya juga mengurangi jumlah belanja sekarang, karena modal keluar lebih banyak. Pembeli juga berkurang, yang biasanya beli 20 ekor sekarang cuman beli 10 ekor," ujar Suryanti.
Menurut Suryanti, kenaikan harga daging ayam jelang Natal dan Tahun Baru 2023 ini lebih buruk dibandingkan pada momen Idul Fitri 2022. "Padahal tahun baru masih lama tapi harga sudah naik. Mudah-mudahan sih segera normal lagi. Karena kasihan, yang jual matang harus menaikkan harga juga," kataSuryanti.
Pedagang daging ayam di Pasar Kramat Jati lainnya, Mistri (40), mengatakan, kenaikan harga daging ayam kemungkinan masih terus terjadi hingga tahun baru. "Kayaknya bisa naik lagi, soalnya mau tahun baru. Iya sudah biasa, kalau mau hari raya," ujar Mistri.
Dia pun berharap agar pemerintah bisa melakukan upaya untuk mengembalikan harga daging ayam kembali normal. "Harapannya harganya bisa berkurang sedikit atau kembali normal," kata Mistri.